ANKARA - Organisasi pemantau kebebasan pers, Reporters Without Borders (RSF), mencatat hampir 1.700 jurnalis terbunuh di seluruh dunia dalam 20 tahun terakhir.
“Secara mengejutkan, sebanyak 1.668 jurnalis terbunuh di seluruh dunia sehubungan dengan pekerjaan mereka dalam dua dekade terakhir (2003-2022),” kata RSF dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat (30/12/2022), dikutip Antara..
Berdasarkan angka tersebut, rata-rata setiap tahun ada lebih dari 80 wartawan yang tewas.
 BACA JUGA: IFJ: 45 Wartawan Tewas Selama Tahun 2021
“Jumlah tahunan kematian memuncak pada 2012 dan 2013, saat masing-masing 144 dan 142 wartawan tewas,” lanjutnya.
BACA JUGA:Â Diduga Terkait Berita Hoaks, Rusia Masukkan Jurnalis Investigasi Asing ke Dalam Daftar Buronan
Lonjakan itu sebagian besar dipicu perang di Suriah. RSF menyebutkan bahwa 80 persen kematian yang tercatat antara 2003 dan 2022 terjadi di 15 negara.
Organisasi internasional nonpemerintah itu mengatakan negara yang paling berbahaya adalah Irak dan Suriah. Di dua negara tersebut, tercatat total 578 jurnalis kehilangan nyawa.
Negara-negara paling rawan berikutnya adalah Afghanistan, Yaman, Palestina, dan Somalia.
Follow Berita Okezone di Google News