Share

Soal Kunjungan Menteri Israel ke Kompleks Masjid Al Aqsa, PM Palestina: Pelanggaran Terhadap Semua Norma dan Hukum Internasional

Susi Susanti, Okezone · Rabu 04 Januari 2023 06:08 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 04 18 2739749 soal-kunjungan-menteri-israel-pm-palestina-pelanggaran-terhadap-semua-norma-dan-hukum-internasional-VTxDRvPOeo.jpg Menteri sayap kanan Israel kunjungi situs suci yang diperebutkan di Yerusalem (Foto: BBC)

PALESTINA - Perdana Menteri (PM) Palestina Muhammad Shtayyeh menyerukan untuk menggagalkan serangan yang bertujuan mengubah Masjid al-Aqsa menjadi kuil Yahudi. Hal ini terkait dengan kunjungan Menteri sayap kanan Israel Ben-Gvir ke situs suci yang diperebutkan di Yerusalem.

Dia mengatakan bahwa kunjungan itu adalah pelanggaran terhadap semua norma, nilai, perjanjian dan hukum internasional, dan janji Israel kepada Presiden Amerika.

Kantor berita AFP melaporkan seorang juru bicara kelompok Islam militan Palestina, Hamas, yang memerintah Jalur Gaza, menyebut kunjungan itu sebagai "kejahatan" dan bersumpah situs itu akan tetap Palestina, Arab, dan Islami.

BACA JUGA: Menteri Sayap Kanan Israel Kunjungi Situs Suci yang Diperebutkan di Yerusalem, Warga Palestina Marah

Yordania, salah satu dari sekelompok kecil negara Arab yang secara resmi mengakui Israel, memanggil duta besar Israel sebagai protes.

BACA JUGA:  Menteri Sayap Kanan Israel Masuki Kompleks Al Aqsa, Hamas Ancam Intifada Ketiga

Seperti diketahui,Kunjungan Ben-Gvir adalah tindakan publik pertamanya sejak pemerintah, yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, dilantik lima hari lalu.

Ben-Gvir diberi ‘lampu hijau’ untuk kunjungan pertamanya sejak menjadi menteri setelah berkonsultasi dengan Netanyahu dan pejabat keamanan.

Ketegangan antara Israel dan Palestina yang meningkat menjadi kekerasan di lokasi tersebut pada Mei 2021 membuat Hamas menembakkan roket ke Yerusalem, memicu konflik 11 hari dengan Israel.

Follow Berita Okezone di Google News

Kunjungan pemimpin oposisi sayap kanan Israel Ariel Sharon ke situs tersebut pada 2000 lalu telah membuat marah warga Palestina. Kekerasan yang terjadi kemudian meningkat menjadi pemberontakan Palestina kedua, atau intifada.

Temple Mount/Haram al-Sharif adalah situs paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina. Terletak di Yerusalem Timur, tempat itu direbut oleh Israel dari Yordania dalam perang Timur Tengah 1967. Di bawah pengaturan yang rumit, Yordania diizinkan untuk melanjutkan peran historisnya sebagai penjaga situs tersebut, sementara Israel memegang kendali atas keamanan dan akses.

Salat menjadi satu-satunya bentuk ibadah yang diizinkan di sana, meskipun larangan kunjungan Yahudi dicabut. Warga Palestina berpendapat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, langkah-langkah telah diambil yang merusak status quo, dengan pengunjung Yahudi Ortodoks sering terlihat berdoa dengan tenang tanpa dihentikan oleh polisi Israel.

Jumlah kunjungan orang Yahudi telah membengkak dalam beberapa tahun terakhir, sesuatu yang diklaim warga Palestina sebagai bagian dari upaya diam-diam untuk mengambil alih situs tersebut.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini