Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Maraknya KDRT di India: Berakar Pada Budaya Patriarki yang Dimaklumi Mayoritas Warga

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Jum'at, 06 Januari 2023 |07:01 WIB
Maraknya KDRT di India: Berakar Pada Budaya Patriarki yang Dimaklumi Mayoritas Warga
Ilustrasi/Foto: BBC
A
A
A

JAKARTA - Beberapa bulan lalu polisi di India menangkap seorang pria berusia 46 tahun yang diduga membunuh istrinya hanya karena masakan buatannya terlalu banyak garam atau keasinan.

"Nikesh Ghag, pegawai bank di Thane, di sebelah barat Kota Mumbai, mencekik istrinya yang berusia 40 tahun karena hidangan sabudana khichdi yang dimasak korban sangat asin," kata pejabat polisi Milind Desai dilansir dari BBC, Kamis (5/1/2023).

Putra pasangan itu yang berusia 12 tahun, yang menyaksikan kejahatan tersebut, mengatakan kepada polisi bahwa ayahnya mengikuti ibunya, Nirmala, ke kamar tidur sambil mengeluh tentang garam dan mulai memukuli korban.

 BACA JUGA: Hakim Tunda Sidang Putusan Benny Tjokro Pekan Depan

"Anak itu terus menangis dan memohon kepada ayahnya untuk berhenti," kata Desai, "tetapi tersangka terus memukuli istrinya dan mencekiknya dengan tali."

Setelah Ghag keluar dari rumah, anak itu memanggil nenek dan pamannya dari pihak ibu.

"Saat kami tiba di tempat kejadian, keluarganya telah membawanya ke rumah sakit, tapi saat itu dia sudah meninggal," kata Desai.

 BACA JUGA:Dipimpin Paus Fransiskus, Upacara Pemakaman Paus Benediktus XVI Berlangsung Khidmat dan Sederhana

Tersangka kemudian menyerahkan diri di kantor polisi, dan dia memberi tahu petugas bahwa dia menderita tekanan darah tinggi. Dia lalu dikirim ke penjara.

Keluarga Nirmala mengatakan kepada polisi bahwa Ghag telah bertengkar dengannya karena "masalah rumah tangga" selama 15 hari terakhir. Desai sebelumnya belum menerima laporan apapun tentang hal ini baik dari korban atau keluarganya.

Pembunuhan atas seorang wanita oleh suaminya, yang dipicu oleh pertengkaran soal makanan, belakangan ini rutin menjadi berita utama di India.

 Kekerasan yang dimaklumi


Aktivis gender Madhavi Kuckreja mengatakan "kematian membawa perhatian" tetapi ini semua adalah kasus kekerasan berbasis gender yang sering "tidak terlihat".

Sebagian besar kasus kekerasan dalam rumah tangga dilaporkan di bawah istilah hukum "kekejaman oleh suami atau kerabatnya", dan secara konsisten menjadi jenis kejahatan atas perempuan yang paling banyak dilaporkan di India dari tahun ke tahun.

Sebagaimana dilaporkan dalam data kriminalitas terbaru pada 2020, polisi menerima pengaduan dari 112.292 wanita - yang terbagi menjadi sekitar satu laporan setiap lima menit.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement