Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Qoriah Disawer Saat Baca Alquran, PBNU Nilai Kurang Etis dan Harus Diingatkan dengan Santun

Widya Michella , Jurnalis-Kamis, 05 Januari 2023 |18:44 WIB
Qoriah Disawer Saat Baca Alquran, PBNU Nilai Kurang Etis dan Harus Diingatkan dengan Santun
Ketua Pengurus Besar PBNU Prof Mohammad Mukri. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Viral di media sosial (medsos) seorang ustazdah yang disawer oleh sejumlah penonton saat sedang melakukan tilawatil Qur'an. Menurut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Mohammad Mukri, tindakan tersebut kurang etis karena kondisi Qoriah sedang khidmat dan khu'su saat tengah membaca Al-Quran.

"Kalau dari sisi orang yang di sawer itu orangnya sebenarnya mau memberi hadiah bentuk penghargaan. Hanya ketika orang sedang khidmat kemudian ada orang yang seluar-seliwer ke sana kemari kayaknya kurang etis,"kata Mukri saat ditemui MNC Portal di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (5/1/2023).

"Bukan persoalan haramnya tetapi kurang etis orang lagi baca Al-Quran kok mengganggu pandangan orang. Mestinya orang mendengarkan ketika ada yang membaca Al-Quran bukan untuk nyawer,"kata dia.

Dia yakin bahwa maksud pria yang menyawer itu hanya ingin memberikan apresiasi kepada ustazah sesuai naluri manusia. Namun, caranya tidak baik, sehingga kata Mukrin apresiasi itu dapat disampaikan usai pembacaan Al Qur'an selesai.

"Seharusnya setelah selesai. Karena itu mengurangi kehidmatan orang yang sedang baca Alquran dan mengganggu orang yang mendengarkan,"ujarnya.

Dirinya mengimbau kepada masyarakat agar ketika memberikan apresiasi kepada seseorang hendaknya santun. Serta tidak pamer karena memberikan dengan ikhlas Lillahi Ta'ala.

"Semoga tidak terjadi lagi kalau mau ngasih sangu atau pengahargaan nanti setelah selesai. Jangan terlalu show off karena memberikan hadiah boleh-boleh saja sepanjang itu tidak ada kepentingan apa-apa dan yang ngasih ikhlas,"kata dia.

Sementara untuk Majelis Taklim, dia mengingatkan agar dapat menegur tindakan tersebut dengan cara santun. Hal ini agar para jamaah tak lagi melakukan tindakan-tindakan yang kurang etis seperti itu.

"Itu bisa diingatkan dengan cara yang santun ketika orang sedang pidato, sambutan pembukaan terlebih lagi saat membaca ayat suci Al-Quran. Saya imbau semua jamaah yang hadir di lokasi harus menunjukkan sikap sesuai perintah agama itu mendengarkan,"tuturnya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement