Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pendamping Perceraian, Profesi Unik yang Dibutuhkan Pasangan untuk Mengakhiri Hubungan

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Jum'at, 06 Januari 2023 |05:59 WIB
Pendamping Perceraian, Profesi Unik yang Dibutuhkan Pasangan untuk Mengakhiri Hubungan
Ilustrasi/Foto: BBC
A
A
A

JAKARTA - Perceraian sangat menegangkan, dan sangat sulit dijalani, secara emosional maupun finansial. Kini, ada sekelompok orang yang bertugas membantu pasangan untuk bercerai.

Setelah Katie (60) mengetahui bahwa suaminya berselingkuh, hidupnya terasa seperti tidak menapak tanah selama enam bulan.

 BACA JUGA: Jaksa Tanyai Hendra Kurniawan Soal Pembagian Tugas oleh Ferdy Sambo

Dia menggambarkan permulaan proses perceraiannya seperti berkabung: ada paket makanan dari teman-teman, penurunan berat badan, perasaan marah dan banyak air mata.

Katie, yang tinggal di dekat Kota Bath, Inggris, merasa hancur dengan berakhirnya 35 tahun pernikahannya. Kemudian dia mendapat saran dari teman keponakannya, yang adalah seorang pengacara.

 BACA JUGA:Pulang Kerja, Wanita Ini Dijambret 2 Bandit di Kalideres hingga Tersungkur ke Jalan

“Dia mengatakan bahwa jika saya mampu membayar pendamping perceraian, akan menjadi investasi terbaik saya,” katanya dilansir dari BBC, Kamis (5/1/2023).

Katie mendapatkan pendamping perceraian yang berbasis di Bristol, dan pengalaman itu digambarkannya sebagai "mengubah hidup".

Pendamping perceraiannya adalah mantan pengacara, dan sangat berfokus pada sisi emosional dalam menangani perpisahan.

Katie mengatakan bahwa sikap ini membantunya melihat kehidupan barunya sebagai sebuah peluang. Dia menyingkirkan barang-barang di rumahnya yang mengingatkannya pada pernikahannya, dan memutuskan untuk pergi keliling dunia.

"Saya ingat sekali berpikir: perceraian ini tidak akan menentukan kehidupan saya," katanya.

"Saya ingat satu sesi, pelatih perceraian saya berbicara tentang mengikuti ombak. Di laut, ombaknya memang besar dan kuat, tetapi yang paling penting adalah apa yang terjadi ketika mencapai pantai."

Menurut Skala Stres Holmes dan Rahe - yang mengukur stres dari berbagai peristiwa kehidupan, perceraian menempati urutan kedua dalam pengalaman hidup paling menegangkan. Yang pertama adalah kematian pasangan.

Munculnya semakin banyak 'pendamping perceraian' menjanjikan proses perpisahan menjadi sedikit lebih mudah. Para ahli mengatakan bahwa semakin banyak pasangan dan individu yang mencari bantuan pendamping untuk membantu mengarungi masa-masa paling sulit dalam perkawinan.

Pengacara perceraian pun mulai merujuk klien mereka pada layanan pendampingan yang dapat membantu mereka menangani tantangan emosional, keuangan dan logistik dalam mengakhiri pernikahan.

Fungsi pendamping perceraian

Bagi Natalia Juarez, seorang pendamping perceraian yang berbasis di Toronto, keputusannya untuk membantu orang lain dalam melalui perpisahan, punya alasan yang sangat pribadi.

Dia memulai layanan pendampingannya setelah mengakhiri pertunangannya di usia akhir 20-an, dan sekarang membantu membimbing individu, juga terkadang pasangan, yang sedang mengakhiri pertunangan maupun pernikahan mereka.

Juarez telah merancang proses yang cukup panjang, yang mencakup panggilan awal untuk menilai masalah inti yang menyebabkan perceraian dan untuk menetapkan tujuan, diikuti dengan sesi mingguan.

Dia merekomendasikan tiga bulan pendampingan, tetapi mengatakan bahwa sekitar setengah dari kliennya ingin terus didampingi setelah fase awal ini. Tarifnya mulai dari US$300 (Rp 4,6 juta) untuk sesi satu kali, sampai $3.000 (Rp 46 juta) untuk paket tiga bulan.

"Alasan paling umum orang kenapa orang mencari pendamping perceraian adalah karena mereka kewalahan secara emosional dan mental," katanya.

"Mereka menghadapi banyak emosi yang kompleks, kewalahan oleh logistik, dan mereka tidak ingin membebani teman dan keluarga mereka yang menjadi satu-satunya sistem pendukung mereka."

Label harga yang melekat pada pendamping perceraian berarti mereka hanya bisa dimanfaatkan oleh individu yang relatif kaya. Terutama ketika mempertimbangkan tekanan keuangan sangat besar yang sudah dialami kebanyakan orang dalam perceraian.

Laporan tahun 2018 dari perusahaan asuransi Aviva menunjukkan bahwa rata-rata biaya perceraian di Inggris adalah £14.500 (Rp 264 juta) untuk biaya hukum dan biaya hidup, dengan tambahan £35.000 (Rp 637 juta) untuk sewa atau £144.600 (Rp 2,6 miliar) untuk rumah baru).

Di luar ini, Juarez mengatakan bahwa rata-rata kliennya berusia antara 30 dan 50 tahun, dan 60% adalah laki-laki. Dia menyimpulkan bahwa perempuan memiliki lebih banyak dukungan dari teman dan keluarga.

Meskipun 80% dari daftar kliennya datang sebagai individu, ada banyak juga pasangan yang mendatanginya bersama.

"Banyak pasangan memilih untuk datang ke pendamping perceraian bersama-sama karena mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan pihak ketiga," katanya.

"Mungkin mereka paham kalau mereka punya masalah komunikasi, tidak nyaman dengan konflik atau percakapan yang sulit, atau ada satu pihak yang tidak ingin perceraian menjadi lebih sulit, karena menutup diri."

Dia menunjukkan bahwa, bahkan dalam perpisahan yang damai pun, pasangan mungkin menggunakan pendamping untuk "mengelola proyek" perceraian.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement