Ini Salah Satu Kesaktian Panembahan Senapati Penguasa Mataram
PANEMBAHAN Senapati penguasa Mataram Islam terkenal dengan kesaktian - kesaktiannya. Konon kesaktian itu berkat tirakat sang panembahan kepada Allah SWT, yang mampu melakukan perbuatan - perbuatan yang ajaib. Salah satu kesaktian yang dimiliki Senopati berasal dari kerisnya.
Hal ini diceritakan pada Babad Tanah Jawi sebagaimana dikutip dari "Awal Kebangkitan Mataram : Masa Pemerintahan Senapati", dari H.J. De Graaf yang mengisahkan bagaimana Senapati diuji kesaktiannya oleh seorang mantrinya. Saat itu sang mantri bernama Ki Bocor ini memang enggan mengakui Senapati sebagai atasannya.
Bahkan suatu ketika sang mantri ini ingin menguji kesaktian dan kekebalan Panembahan Senapati. Panembahan Senapati yang memiliki keris bernama Kebo Dengen, pun diuji kesaktiannya oleh sang mantri. Namun rencana ini tak berjalan mulus, sebab Senapati keburu tahu rencana Ki Bocor.
Ketika sedang duduk di meja pada tengah malam, dengan tenang Senapati membiarkan dirinya ditusuk dari belakang oleh Ki Bocor, sampai mantri satu ini kehabisan tenaga dan jatuh terkulai di atas tanah. Setelah menoleh ke belakang, Senapati mengampuninya dan Ki Bocor melarikan diri.
Keris itu lantas tiba-tiba tertancap di tanah ketika Ki Bocor pergi. Mungkin kebiasaan Senapati bertapa dan berdoa kepada Tuhan itulah yang menjadikan pendiri Kerajaan Mataram Islam.
Konon Ki Bocor ini merupakan seorang keturunan Pangeran Tole. Ia konon putra dari raja Pasir pertama yang Muslim yang ada di Banyumas, Jawa Tengah, sebelum zaman islam. Ia merupakan raja taklukkan yang setia ke Sultan Demak. Tetapi konon Pangeran Tole meninggalkan kesetiaannya pada Demak dan Islam, dan karena itu diusir dari Pasir oleh tentara Sultan Demak II, setelah ia dikhianati oleh pamannya.
BACA JUGA:Kisah Tragis Asmara Ki Ageng Mangir dan Puteri Panembahan Senapati Berakhir di Batu Gilang
Karena itu, Ki Bocor mungkin dapat dianggap sebagai salah seorang keturunan Pangeran Tole. Mungkin pula karena menyadari dirinya sebagai keturunan keluarga tua, ia tidak bersedia tunduk pada Mataram yang masih muda itu, yang dianggapnya sebagai "wong cilik".
Lagi pula, gelarnya sama seperti Raja Pasir pertama yang muslim itu, yang mungkin diperolehnya dari Sultan Demak. Karena itu, Ki Bocor tentu merasa bahwa dirinya paling tidak sama tinggi dengan Senapati. Hanya kekuatan gaib dan kekebalan Senapati yang dapat meyakinkannya tentang takdir Senapati menjadi raja seluruh tanah Jawa.
Keterangan tersebut dapat membenarkan dugaan bahwa dalam usaha memperoleh dukungan dari para pembesar di sebelah barat daerahnya, Senapati memang menemukan beberapa perlawanan.
(Awaludin)
