ALASKA – Seorang ibu dan anaknya, bocah laki-laki berusia satu tahun bernasib naas saat seekor beruang kutub menyerang dan membunuh keduanya.
Pasukan Negara Bagian Alaska melaporkan beruang itu mengejar penduduk setelah memasuki kota Alaska barat Wales sebelum menyerang wanita dan anak laki-laki itu.
Menurut laporan tersebut, beruang itu ditembak dan dibunuh oleh penduduk lain saat menyerang kedua korban.
Austin McDaniel, Direktur Komunikasi Departemen Keamanan Publik Alaska, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (18/1/2023) bahwa para korban telah diidentifikasi sebagai Summer Myomick, 24, dan putranya yang berusia 1 tahun, Clyde Ongtowasruk.
BACA JUGA: Cari Bahan Dasar Keramik di Hutan, Pria Ini Berlumuran Darah Diserang Beruang
Pasukan dan personel Departemen Perikanan dan Permainan Alaska telah bekerja untuk melakukan perjalanan ke Wales setelah serangan itu, tetapi terhalang oleh cuaca.
BACA JUGA: Cara Beruang Bertahan di Musim Dingin, Makan Ikan Salmon Sebanyak 225 Kg
"Kondisi cuaca buruk di wilayah tersebut dan kurangnya lampu landasan pacu di Wales menghalangi Troopers dan personel Departemen Perikanan dan Permainan Alaska untuk mencapai Wales," terangnya.
"Pasukan terus melakukan upaya untuk terbang ke Wales hari ini,” lanjutnya.
Menurut Sensus AS, Wales berada di pesisir barat Alaska dan berpenduduk 168 jiwa. Menurut sebuah studi pada 2017 yang diterbitkan oleh The Wildlife Society, laporan tentang serangan beruang kutub terhadap manusia sangat jarang terjadi.
“Dari tahun 1870-2014, kami mendokumentasikan 73 serangan oleh beruang kutub liar, yang tersebar di antara 5 Negara Penyebaran beruang kutub (Kanada, Greenland, Norwegia, Rusia, dan Amerika Serikat), yang mengakibatkan 20 kematian manusia dan 63 luka-luka manusia,” bunyi laporan studi itu.
CNN sebelumnya melaporkan, es yang mencair karena perubahan iklim telah menyebabkan perubahan perilaku beruang yang sesuai dan membuat pertemuan manusia dengan beruang lebih mungkin terjadi.
Penduduk Churchill di Manitoba utara, Kanada, kadang-kadang disebut "ibukota beruang kutub dunia", mengatakan kepada CNN pada 2021 bahwa perjumpaan beruang menjadi lebih umum. Ribuan turis mengunjungi setiap musim gugur dengan harapan bisa melihat sekilas beruang.
Musim beruang di area tersebut memuncak pada bulan Oktober dan November, tepat sebelum Teluk Hudson membeku kembali dan beruang mulai bermigrasi ke utara dan berkumpul di dekat pantai.
Dalam beberapa dekade terakhir, musim beruang berlangsung lebih lama karena perubahan iklim, kata penduduk. Es mencair lebih cepat dan kemudian membeku, membuat beruang bertahan lebih lama di darat.
Namun serangan terhadap manusia tetap jarang terjadi. Menurut kantor berita Reuters, serangan yang terakhir terjadi pada 2013. Lalu CNN melaporkan pada 2021 jika tidak ada serangan fatal sejak awal 1980-an.
(Susi Susanti)