JAKARTA - Program lintas agama internasional yang diprakarsai oleh Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (Foreign Policy Community Indonesia/FPCI), 1000 Abrahamic Circles, mengutuk pembakaran Al Quran yang terjadi di Stockholm, Swedia baru-baru ini.
"Meski dalam konteks aksi semacam itu dapat dibaca sebagai teater politik, bagi 1,9 miliar orang Islam di dunia, tentunya, ini adalah tindakan yang sangat ofensif yang menyerang inti dari keyakinan mereka dalam tatanan moral transenden yang merangkul semua orang dan menyeru mereka untuk menjadi diri sendiri yang terbaik," demikian pernyataan tertulis dari 1000 Abrahamic Circles yang diterima di Jakarta, Kamis (26/1/2023), dikutip Antara.
BACA JUGA: Respons Pembakaran dan Penyobekan Alquran, Wapres: Itu Penodaan Agama, Harus Diberi Sanksi!
Komunitas ini mengatakan dalam aksi pembakaran Al-Qur'an, para demonstran ini telah membakar ikatan rapuh yang mempersatukan seluruh umat manusia dalam bingkai kedamaian dan keharmonisan.
Menurut pernyataan itu, setiap harapan untuk perdamaian dunia yang abadi harus berpijak pada pilar kebebasan beragama serta saling menghormati antar agama.
BACA JUGA: Kutuk Pembakaran dan Penyobekan Alquran di Swedia, Menag: Itu Jelas Teror!
"Pembakaran kitab suci apa pun oleh publik adalah penodaan. Kitab suci dari semua agama adalah sakral dan suci, baik dalam tujuan maupun sumbernya dan harus dihormati oleh pemeluk dari semua agama - dan tak seorang pun," lanjutnya.
Pihaknya meminta semua orang di mana saja untuk bersama-sama mengecam tindakan keji tersebut. Mereka juga menekankan bahwa penghormatan terhadap semua agama, tempat ibadah serta teks-teks keagamaan (kitab suci), harus dijamin oleh semua anggota masyarakat dari semua agama dan budaya.