Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terapi Pijat Pisau Taiwan, Warisan dari 2.000 Tahun Lalu

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 28 Januari 2023 |07:02 WIB
Terapi Pijat Pisau Taiwan, Warisan dari 2.000 Tahun Lalu
Ilustrasi/Foto: BBC
A
A
A

JAKARTA - Berbaring telungkup di atas meja pijat, saya menunggu dengan cemas kapan gerakan memotong akan dimulai.

Terapis pijat pisau saya, Elsa, dengan riang memegang dua pisau daging. Itu karena, memang gerakan memotong ada dalam berbagai jenis pijat, tapi yang satu ini, gerakan itu dilakukan dengan pisau sungguhan.

 BACA JUGA: Bos KSP Indosurya Divonis Bebas, Pemerintah Bakal Revisi UU Koperasi

Elsa mengawali pijatannya dengan menggunakan tangannya untuk menekan tubuh saya dan mengendurkan ketegangan di otot saya.

Kemudian, pisau baja yang dingin mulai menerjang lembut, melewati punggung, lengan dan kepala saya.

 BACA JUGA:Pembangunan Ibu Kota Negara Akan Perhatikan Sosial Budaya

Saya tidak akan tahu bahwa itu adalah pisau yang digunakan untuk memijat saja, jika bukan karena suara dentingan yang terdengar sesekali, seperti suara sendok garpu di piring, saat kedua bilah pisau itu menyentuh satu sama lain.

Setelah Elsa menyuruh saya untuk lebih rileks untuk ketiga kalinya, saya menyerah dan memejamkan mata saat pisau bekerja untuk membuat qi atau kekuatan hidup saya, mengalir.

Ketika gerakan memotong itu berakhir, saya pasti sudah tidur. Anehnya, banyak orang tertidur ketika ditumbuk oleh pisau ini, yang memang tumpul, selama 70 menit.

Meskipun terlihat berbahaya, daoliao, yang diterjemahkan sebagai "pijatan pisau" atau "terapi pisau", diyakini memiliki kekuatan penyembuhan fisik dan emosional dan merupakan bentuk pengobatan China yang diperkirakan berusia lebih dari 2.000 tahun.

Praktisi mengatakan, terapi pijat pisau pertama kali dilakukan oleh para biksu di Tiongkok kuno.

Terapi ini kemudian menyebar ke Jepang ketika Dinasti Tang berkuasa lebih dari 1.000 tahun yang lalu dan ke Taiwan setelah perang saudara di China pada 1940-an.

Sementara pijat pisau sulit ditemukan hari ini di China dan Jepang, terapi itu mengalami kebangkitan di Taiwan dalam beberapa tahun terakhir karena orang telah mencarinya untuk mengatasi tekanan kehidupan modern.

Pusat Pendidikan Seni Pijat Pisau Kuno Dao Liao I-Jing di Taipei telah melatih para praktisi selama hampir empat dekade.

Mereka memiliki 36 cabang di Taiwan, 15 di antaranya telah dibuka dalam lima tahun terakhir.

Mereka juga telah mengajar orang-orang dari seluruh dunia, dari Jepang hingga Hong Kong, Prancis hingga Kanada.

Saat ini, orang mencari pisau terapis untuk membantu meringankan penyakit fisik, meningkatkan kualitas tidur, dan mengatasi rasa sakit karena ditinggalkan pasangan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement