Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kerahkan 4 Jet Tempur dan Rela Rogoh Kocek Rp6 Miliar untuk Rudal yang Tembak Jatuh Balon China, Ini Alasan AS

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 07 Februari 2023 |13:48 WIB
Kerahkan 4 Jet Tempur dan Rela Rogoh Kocek Rp6 Miliar untuk Rudal yang Tembak Jatuh Balon China, Ini Alasan AS
AS tembak jatuh balon raksasa China dengan rudal yang ditembakkan dari jet tempur F-22 (Foto: The National Interest)
A
A
A

NEW YORKAmerika Serikat (AS) telah menembak jatuh balon China raksasa yang diduga menjadi mata-mata. AS dilaporkan mengerahkan empat jet tempur yakni F-22 dan F-15 untuk menyelidiki situasi dan kondisi, sebelum menembakkan rudal AIM-9x Sidewinder A2A seharga USD400.000 (Rp6 miliar) untuk menembak jatuh balon. Rudal ini ditembakkan dari jet tempur seharga USD216.000 (Rp3,3 miliar).

Seorang pejabat pertahanan mengatakan kepada wartawan, sebuah jet tempur F-22 menyerang balon ketinggian tinggi dengan satu rudal - AIM-9X Sidewinder - dan jatuh sekitar enam mil laut di lepas pantai AS pada pukul 14:39 EST (19:39 GMT).

Pejabat pertahanan mengatakan kepada media AS bahwa puing-puing balon itu mendarat di perairan setinggi 47 kaki (14 m) - lebih dangkal dari yang mereka perkirakan - dekat Pantai Myrtle, Carolina Selatan.

BACA JUGA:  AS Tembak Jatuh Balon Mata-Mata Raksasa China, Penyelam Cari Puing-Puing di Lepas Pantai untuk Diselidiki

Penyelam Angkatan Laut AS pun langsung diterjunkan untuk mencari memulihkan puing-puing yang tersebar sejauh tujuh mil (11 km). Dua kapal angkatan laut, termasuk satu dengan derek berat untuk pemulihan, berada di area tersebut.

BACA JUGA: China Protes Keras Usai AS Tembak Jatuh Balon Raksasa yang Dicurigai Mata-Mata

Lalu, pertanyaannya pun muncul mengapa AS harus bersusah payah dan rela mengeluarkan anggaran besar demi menembak jatuh balok rasasa tersebut?

Menurut beberapa sumber, nalon cuaca adalah hal biasa yang bisa ditemukan. Ribuan balon diluncurkan setiap hari di seluruh dunia untuk mengumpulkan informasi tentang suhu, angin, dan kelembapan di bagian atas atmosfer.

Balon cuaca tidak terlalu besar – mengembang dari diameter 6 kaki (1,8 meter) hingga 20 kaki (6 meter) saat naik di ketinggian. Muatan mereka juga kecil, terdiri dari sebuah kotak kecil dengan beberapa sensor.

Namun, balon cuaca China yang baru saja ditembak jatuh oleh Angkatan Udara AS berukuran jauh lebih besar dengan lebar sekitar 90 kaki (27,5 meter), tetapi juga memiliki muatan yang sangat besar yang mencakup panel surya besar, dan bahkan baling-baling untuk mengontrol pergerakannya.

AS menuding balon raksasa China ini memiliki tujuan memata-matai situs militer AS. Presiden AS Joe Biden disebut-sebut berada di bawah tekanan untuk menembak jatuh balon itu sejak pejabat pertahanan pertama kali mengumumkan bahwa mereka melacaknya pada Kamis (2/2/2023).

Setelah balon ditembak jatuh, Biden memuji aksi tersebut. "Mereka berhasil menembak jatuh, saya ingin memuji penerbang kami yang melakukannya,” ujarnya, dikutip BBC.

Biden pertama kali menyetujui rencana untuk menembak jatuh balon pada Rabu (1/2/2023), tetapi Pentagon mengatakan telah memutuskan untuk menunggu sampai objek tersebut berada di atas air agar tidak menempatkan orang di darat dalam risiko yang tidak semestinya.

Dasar untuk operasi itu diletakkan ketika Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) menghentikan sementara semua penerbangan sipil di tiga bandara di sekitar pantai Carolina Selatan pada Sabtu (4/2/2023) sore karena "upaya keamanan nasional".

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan beberapa jam kemudian, kementerian luar negeri China mengeluarkan pernyataan.

"Pihak China telah berulang kali memberi tahu pihak AS setelah verifikasi bahwa pesawat itu untuk penggunaan sipil dan memasuki AS karena force majeure - itu benar-benar kecelakaan,” terangnya.

Pihak berwenang China membantah itu adalah pesawat mata-mata, dan sebaliknya mengatakan itu adalah kapal cuaca yang tersesat.

Seperti diketahui, Penemuan balon memicu krisis diplomatik, dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken segera membatalkan perjalanan akhir pekan ini ke China atas "tindakan tidak bertanggung jawab".

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement