“Jadi, ini bukan acara biasa. Dan menurut saya itu bukan sesuatu yang kita pikirkan, itu pasti bukan sesuatu yang kita pikirkan dalam pengaturan desain seismik,” ujarnya.
Rossetto juga membandingkan gempa yang terjadi pada Senin (6/2/2023) dengan gempa Northridge 1994 yang melanda patahan San Andreas di California.
Dia mengatakan gempa California berkekuatan 6,7 menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur, jembatan, jalan, dan bangunan. Namun, ada tingkat pelepasan energi yang jauh lebih rendah daripada gempa pertama di Türkiye, yang setidaknya 30 kali lebih banyak dalam hal melepaskan energi.
“Jadi, Anda tahu, kita bisa memperkirakan gempa besar ini akan menyebabkan banyak kerusakan, tapi itu sebabnya kita perlu bersiap-siap,” tambah profesor itu.
Dia mengatakan butuh waktu lama untuk mengumpulkan energi untuk menciptakan gempa bumi yang begitu besar.
“Jika energi dapat dilepaskan dalam sejumlah peristiwa gempa yang sangat kecil, yang tidak menyebabkan banyak goncangan tanah tetapi melepaskan energi secara terus-menerus, dan Anda tahu berkali-kali dalam setahun, atau dapat terakumulasi, lempengan-lempengan tersebut pada dasarnya terkunci. bersama dan terus stres sampai saat mereka putus. Saat mereka putus, mereka melepaskan semua energinya,” ungkapnya.
Namun, dia menambahkan, belum tentu gempa dahsyat berikutnya akan terjadi dalam waktu 500 tahun.