Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Aksi Gantung Diri Pelajar di Sleman Viral Usai Unggah Story WA Ingin Mati

Erfan Erlin , Jurnalis-Rabu, 15 Februari 2023 |21:30 WIB
Aksi Gantung Diri Pelajar di Sleman Viral Usai Unggah Story WA Ingin Mati
A
A
A

SLEMAN - Sebuah aksi gantung diri di wilayah Kapanewon Turi Kabupaten Sleman viral di media sosial. Sebab, sebelum melakukan aksinya, pelaku gantung diri sempat mengunggah story' atau status di nomer WAnya.

Cerita tersebut diunggah oleh admin akun Twitter publik @upil jaran.

"Duka di Turi, cupet banget yo cah saiki ~ Buat kalian yang ada masalah, jangan sungkan buat cerita ke temen atau psikolog ya, berbagi cerita dan saling menguatkan. Jangan seperti ini 3° Turut berduka cita untuk seluruh keluarga," tulis akun tersebut.

Dalam unggahan tersebut disertai dengan video status story' WA pelaku gantung diri. Yang pertama pelaku mengunggah story' 'mati wae lah' kemudian disusul adanya foto tali warna biru yang dikaitkan dengan kayu atap kamarnya.

Ratusan komentar mewarnai postingan ini

"Biyen ak kerep guyoni wong curhat sambat kahanan urip, tapi semenjak kancaku dewe ameh bundir goro goro depresi aku dadi sadar yen ora kabeh wong curhat kui iso didadekne bahan guyon po meneh curhat bab urip, ojo diguyoni tenan saestu," tulis salah satu pemilik akun.

Netizen lantas menghubungkan dengan postingan di akun Twitter lain, BASE JOGJA SOLO @joglofess

"Jog, tenan aku pengin mati, tapi aku ga tego liat ortu aku sing lagi sakit, aku bener" lagi gila jog, wis di ujung ga iso mikir," tulis yang diduga pelaku bunuh diri.

Postingan ini juga mendapat reaksi dari warganet.

insome @insomeof berkomentar "Ayo ngopi wes tak konconi sampek isuk, po login, koe hyper tak tank i"

Kapolsek Turi AKP Arif Subakdo ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, kejadian itu kali pertama diketahui oleh teman pelaku bunuh diri, yang melihat story WhatsApp bertuliskan 'see you man teman'.

Arif mengungkap, semula saksi 1 rekan korban berbeda sekolah pada pukul 12.44 WIB melihat status media sosial WhatsApp pelaku bunuh diri. Di story WA selanjutnyw, ada tampilan tali tambang warna biru menggelantung di bawah atap rumah,

Selanjutnya saksi 1 mengajak saksi 2 menuju rumah pelaku bunuh diri, yang ada di salah satu padukuhan di Kalurahan Bangunkerto namun mereka tak bertemu. Sebelum ke rumah pelaku bunuh diri, mereka meminta izin ke sekolah terlebih dahulu.

"Keduanya langsung bergegas ke kediaman pelaku bunuh diri yang satu lagi, di padukuhan yang berbeda,"ujar dia.

Ketika sampai di rumah tersebut keduanya langsung masuk ke kamar pelaku bunuh diri dan mendapati pintu kamar korban tertutup. Karena curiga, keduanya membuka secara paksa pintu tersebut.

Setelah berhasil didobrak, saksi 1 dan 2 melihat korban dalam posisi duduk serta leher korban terikat tali tambang warna biru. Mereka kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke warga dan diteruskan ke polisi.

"dari hasil pemeriksaan Puskesmas Turi dan tim identifikasi Polresta Sleman, korban dinyatakan meninggal dunia karena gantung diri,"tambahnya.

Sampai saat ini pihaknya masih terus berusaha menggali informasi untuk menemukan penyebab bunuh diri tersehut. Meski demikian, pihaknya tetap menunggu situasi kondusif, mengingat keluarga korban masih berduka.

Mengetahui kasus ini, pihak kepolisian terus mencoba memberikan pemahaman kepada orang tua di Turi, agar orang tua bisa memberikan waktu mereka untuk berkomunikasi bersama anak.

"Meski di tengah kesibukan, orang tua perlu memberikan waktu kepada anak," ujarnya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement