JAKARTA – Dahulu, wilayah yang saat ini bernama Pacitan belum tersentuh manusia. Awal mula Pacitan disebut-sebut terjadi ketika utusan Kerajaan Demak Batoro Katong membuka hutan di Ponorogo. Kala itu, wilayah pegunungan di sepanjang pantai selatan masih berupa hutan-hutan
Di sana, ada beberapa wilayah yang sudah dijamah manusia. Mulai dari Gua Kalak (Subdistrik Belah), Gua Sampura (Tulakan), puncak Gunung Limo (Kebonagung), Astana Gentong, Masjid Manten (kota), dan masjid di Tanjung Kidul (Lorog).
BACA JUGA: Tanah Longsor Menerjang 6 Kecamatan di Pacitan
Namun mereka yang menjelajah ke sana hanyalah orang-orang yang bertapa dan tidak berniat membuat permukiman.
BACA JUGA: Catat! Rute, Lokasi, Fasilitas dan Harga Tiket Masuk Pantai Klayar Pacitan
Perubahan terjadi ketika beberapa tahun kemudian Batoro Katong Adipati Ponorogo pertama didatangi oleh seorang tokoh agama dari Demak bernama Kiai Siti Geseng.
Dikutip dari ‘Kisah Brang Wetan : Berdasarkan Babad Alit dan Babade Nagara Patjitan’, terjemahan Karsono Hardjoseputro, Batoro Katong memintab izin membuka hutan sebagai pedesaan.
Permintaan itu dikabulkan dan Kiai Siti Geseng yang disuruh memilih hutan yang disukainya. Setelah pedesaan berdiri dan aman tenteram, Kiai Siti Geseng diminta menyebarkan agama Islam. Kiai Siti Geseng dengan anak dan istrinya kemudian berjalan ke selatan, naik turun gunung.
BACA SELENGKAPNYA: Awal Mula Pacitan, Berawal dari Pembukaan Hutan Oleh Kiai dari Demak untuk Pedesaan
(Susi Susanti)