BAKHMUT -Bos Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan kekurangan amunisi pasukannya bisa menjadi "birokrasi biasa atau pengkhianatan".
Kepala tentara swasta Wagner Rusia itu mengatakan tidak mendapatkan amunisi yang dibutuhkan dari Moskow, karena berusaha untuk menguasai Bakhmut.
Kota timur telah mengalami pertempuran sengit selama berbulan-bulan, ketika Wagner dan pasukan reguler Rusia mencoba merebutnya.
Presiden dan komandan militer Ukraina telah sepakat untuk memperkuat pertahanan mereka terhadap Bakhmut.
BACA JUGA: Senator AS Desak Kelompok Tentara Bayaran Wagner Ditetapkan Sebagai Organisasi Teroris
Rusia tampaknya bertekad untuk merebut kota itu selama berbulan-bulan, tetapi banyak analis mengatakan itu telah menjadi hadiah simbolis dalam perang dan memiliki nilai strategis yang kecil.
Persaingan antara tentara bayaran dan tentara reguler Rusia tampaknya telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dan ini bukan pertama kalinya Prigozhin menuduh kementerian pertahanan Rusia menahan amunisi yang dibutuhkannya.
Dalam sebuah unggahan di media sosial pada Minggu (5/3/2023), Prigozhin mengatakan dokumen telah ditandatangani pada 22 Februari, dengan amunisi diharapkan akan dikirim ke Bakhmut keesokan harinya.
Tapi sebagian besar belum diberangkatkan, katanya, sebelum diduga bisa jadi disengaja.
Dan sebagai tanda ‘keretakan’ lebih lanjut, pada Senin (6/3/2023), Prigozhin mengatakan perwakilannya tidak dapat mengakses markas besar komando militer Rusia. Tidak jelas di mana markas itu berada.
Prigozhin mengatakan itu terjadi setelah dia menulis kepada Kepala operasi militer khusus Rusia, Valery Gerasimov, tentang kebutuhan mendesak untuk memberi amunisi.
Secara terpisah, dalam sebuah video yang diunggah pada Sabtu (4/3/2023) - tetapi tampaknya direkam pada Februari lalu - Prigozhin mengatakan anak buahnya takut bahwa mereka "dijebak" sebagai kambing hitam jika Rusia kalah perang di Ukraina.
"Jika kita mundur, kita akan tercatat dalam sejarah sebagai orang yang mengambil langkah utama untuk kalah perang," katanya, dikutip BBC.
“Dan inilah tepatnya masalah kelaparan peluru [kekurangan amunisi]. Ini bukan pendapat saya, tapi pendapat para pejuang biasa,” lanjutnya.
"Bagaimana jika mereka [otoritas Rusia] ingin menjebak kami, mengatakan bahwa kami bajingan - dan itulah mengapa mereka tidak memberi kami amunisi, tidak memberi kami senjata, dan tidak membiarkan kami mengisi kembali personel kami, termasuk [merekrut] tahanan?,” ujarnya.
Dalam video rekamana pada Sabtu (4/3/2023), Prigozhin juga mengatakan garis depan Rusia akan runtuh tanpa pasukannya.
Dia menyarankan para pejuang Wagner menghabisi seluruh tentara Ukraina dan menghilangkan kesempatan mereka untuk berkonsentrasi di bagian depan lainnya.
Institut Studi Perang (ISW) mengatakan pada Senin (6/3/2023), pasukan Ukraina mungkin melakukan penarikan pertempuran terbatas di Bakhmut timur,
Namun ia menambahkan Ukraina "terus menimbulkan banyak korban" pada pasukan Rusia.
(Susi Susanti)