JAKARTA - Masa pendudukan Jepang di Indonesia terkenal dengan masa penderitaan yang sangat berat. Serdadu Jepang yang bertingkah kasar dengan memukul warga Indonesia, pemerasan bahan makanan di seluruh wilayah, bahkan hingga tenaga warga dimanfaatkan Jepang untuk membuat proyek pembangunan.
Puluhan ribu orang dipekerjakan sebagai romusha di berbagai wilayah zaman kependudukan Jepang.
Banyak wilayah yang merasakan penderitaan tersebut. Namun Yogyakarta menjadi salah satu kota yang tidak terlalu merasakan penderitaan seperti itu. Hal ini tidak lepas dari peran Sultan Hamengku Buwono IX dalam menjalankan pemerintahannya.
Sultan Hamengku Buwono IX cukup pandai untuk mengelabui tentara Jepang. Sultan berhasil menyembunyikan angka statistik daerah Yogya yang sebenarnya, baik menyangkut hasil panen, jumlah penduduk atau jumlah ternak. Dengan cara ini, ia berhasil untuk menekan jumlah padi, ternak, atau bahan makanan lain yang diminta oleh Jepang.
Dengan kepintaran Sultan Hamengku Buwono IX, ia juga berhasil meyakinkan Jepang bahwa Yogyakarta merupakan daerah yang tandus sehingga tidak mampu menghasilkan bahan pangan dalam jumlah yang mencukupi.
Dia memberikan dua pertimbangan kepada Jepang, antara lain Wilayah Yogyakarta merupakan wilayah yang terlalu sempit Tanah wilayah Yogyakarta hanya bisa ditanami sedikit karena sebagian tanahnya selalu tergenang air pada musim hujan. Sementara daerah lain terlalu kering dan tak subur sama sekali untuk pertanian.
Follow Berita Okezone di Google News