Namun Sutawijaya, yang menunggang kuda kecil bersurai pendek, hampir saja terjatuh. Semenjak itu semua keturunan Sutawijaya tidak boleh menunggang kuda yang demikian dalam berperang. Sekuel peperangan ini kurang, dijelaskan lengkap pada Serat Kandha.
Setelah itu Sutawijaya turun dari kudanya dan berhasil membunuh Arya Penangsang dengan tombaknya yang keramat. Sebagian ujung tombak itu patah. Mayat Penangsang dirawat oleh orang-orang dari Sela.
Ki Mataun yang datang terlambat diserang dan dibunuh. Kepalanya ditancapkan di atas sepotong bambu yang dipancangkan di tepi sungai, tentara Jipang pun menyerah.
(Fahmi Firdaus )