Peneliti Temukan Bab Alkitab yang Hilang selama 1.500 Tahun
JAKARTA - Seorang ahli abad pertengahan dari Austrian Academy of Sciences menemukan bab Alkitab yang hilang selama 1.500 tahun.
Para peneliti menemukan manuskrip Palestina berlapis yang diperkirakan ditulis dalam teks Syria 1.500 tahun yang lalu. Grigory Kessel menggunakan fotografi Ultraviolet untuk mengungkap salah satu terjemahan Injil paling awal dari abad ke-3, yang diperkirakan disalin pada abad ke-6.
“Sampai baru-baru ini, hanya dua manuskrip yang diketahui berisi terjemahan Injil Syria Kuno,” kata Kessel dilansir dari Kiis1011, Rabu (12/4/2023).
Saat ini, peneliti Austrian Academy of Sciences belum dapat mengungkapkan terjemahan lengkap dari bab yang baru ditemukan. Mereka hanya membagikan beberapa temuan mereka.
Misalnya, setelah memeriksa bahasa Yunani asli dari Matius pasal 12, ayat 1. Ayat itu berbunyi “Pada waktu itu Yesus pergi ke ladang gandum pada hari Sabat; dan murid-muridnya menjadi lapar dan mulai memetik bulir-bulir gandum dan makan,” mereka menemukan bahwa kata-kata bahasa Syria sebenarnya diterjemahkan menjadi “[…] mulai memetik bulir-bulir gandum, menggosokkannya di tangan mereka, dan memakannya.
”Mengenai penanggalan buku Injil, para ilmuwan menulis dalam penelitian bahwa "tidak diragukan lagi bahwa buku itu diproduksi tidak lebih dari abad keenam," meskipun sejumlah manuskrip bertanggal dari periode ini terbatas.
