Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ada Gerhana Matahari Hibrida, Jamaah An Nadzir Gowa Lebaran Idul Fitri 21 April

Muhammad Fadli Rizal , Jurnalis-Selasa, 18 April 2023 |17:38 WIB
Ada Gerhana Matahari Hibrida, Jamaah An Nadzir Gowa Lebaran Idul Fitri 21 April
Jamaah An Nadzir (Antara)
A
A
A

GOWA - Jamaah An-Nadzir menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Kamis (20/4/2023). Mereka yakin 1 Syawal jatuh pada saat itu karena adanya fenomena alam langka, gerhana matahari hibrida.

Jemaah asal Gowa, Sulawesi Selatan itu rencananya akan melaksanakan Shalat Id Idul Fitri 1444 Hijriah pada Jumat, 21 April 2023.

"Pada Kamis, 20 April 2023, puasa pada hari itu tidak full sampai maghrib (hanya setengah hari saja), dan jamaah An-Nadzir sudah buka puasa," kata Pimpinan Jamaah An-Nadzir Gowa, Muhammad Samiruddin Pademmui dikutip Antara.

 BACA JUGA:

Pademmui mengatakan keputusan itu diambil dikarenakan adanya prediksi peristiwa Gerhana Matahari hibrida pada Kamis (20/4/2023) sekitar pukul 12.15 Wita.

"Sehingga hal ini sebuah tanda dan bukti nyata menunjukkan terjadinya pergantian bulan atau konjugsi/new moon maupun ijtima Ramadhan ke bulan Syawal 1444 Hijriah tahun 2023," ujarnya.

Selain itu, pergantian bulan/konjungsi/new moon/Ijtima Ramadhan ke Syawal ditandai dengan Gerhana Matahari hibrida yang diprediksi terjadi sekitar pukul 12.15 Wita dan pasang puncak (konda) air laut di hari Kamis tersebut.

 BACA JUGA:

Sedangkan perhitungan pada Ramadhan ke 29, bertepatan Rabu 19 April 2023, bulan akan terbit di timur sekitar pukul 04.56 Wita dan tenggelam di barat sekitar pukul 17.17 Wita.

"Diketahui, bahwa selama bulan di timur masih duluan terbit dari pada matahari, itu artinya masih bulan tua," imbuh Pademmui.

Pademmui mengungkap begitu pula di barat, selama bulan masih duluan terbenam daripada matahari, maka itu artinya masih bulan tua (meskipun sulit dilihat secara kasat mata, sebagaimana sulitnya melihat hilal atau bulan baru).

 BACA JUGA:

Dan pada Ramadhan ke 30, bertepatan pada Kamis (20/4/2023), bulan masih duluan terbit di timur sekitar pukul 05.46 Wita, sementara matahari terbit sekitar pukul 05.54 WITA (selisih plus minus 8 menit). Menurut Pademmui, artinya ini masih bulan tua Ramadhan 1444 Hijriah, namun perjalanannya sudah tidak sampai ke Barat.

"Hal ini sesuai dengan adanya fenomena alam yang secara Sunnatullah terjadinya Gerhana Matahari hibrida sekitar pukul 12.15 Wita diikuti terjadinya pasang puncak (konda) air laut, sebagai salah satu indikator dan parameter pergantian bulan," katanya.

Menurut dia, ajaran ini dilakukan sebagaimana yang diajarkan dan dicontohkan oleh guru dan imam KH Syamsuri Abdul Madjid agar demi kehati-hatian dan menjaga hukum dan mengharamkan puasa di 1 Syawal.

( Muhammad Fadli Rizal)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement