Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perang Mematikan Sudan, Kekacauan Terjadi di Pelabuhan saat Ribuan Orang Bergegas Dievakuasi

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 01 Mei 2023 |10:15 WIB
Perang Mematikan Sudan, Kekacauan Terjadi di Pelabuhan saat Ribuan Orang Bergegas Dievakuasi
Perang mematikan Sudan, banyak orang bergegas pergi di pelabuhan (Foto: AFP)
A
A
A

Pria lain dari Pakistan, yang mengatakan bahwa dia pernah bekerja di pabrik pengecoran Sudan, berbicara tentang melihat begitu banyak, begitu banyak ledakan dan tembakan bom. Kemudian dia terdiam, menatap ke laut, terlalu trauma untuk berbicara lebih banyak.

Pertempuran yang berkecamuk dalam beberapa pekan terakhir, di tengah gencatan senjata yang sangat tidak sempurna dan parsial, adalah pertempuran sengit untuk memperebutkan kekuasaan antara tentara Sudan yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, dikenal luas sebagai Hemedti.

"Pelabuhan Sudan bernasib relatif lebih baik dalam perang ini," ujar seorang rekan keturunan Inggris-Sudan Mohanad Hashim.

"Pertempuran baru meletus di sini pada 15 April, hari pertama, tapi sekarang kota pelabuhan ini dikuasai oleh orang-orang yang melarikan diri dari Khartoum dan tempat lain,” ujarnya.

Tim BBC baru saja berlayar melewati Klub Angkatan Laut yang anggun berubah menjadi desa tenda bagi para pengungsi. Banyak orang sekarang tidur nyenyak di jalanan sambil menunggu jalan keluar. Hotel-hotel lokal dibanjiri oleh orang-orang dengan paspor dari seluruh dunia, bersama dengan layanan konsuler darurat yang didirikan dengan tergesa-gesa oleh kedutaan yang telah mengevakuasi sebagian besar staf mereka dari ibu kota. 

Banyak yang takut tidak ada jalan keluar. Pelabuhan Sudan dipenuhi oleh orang-orang yang memiliki paspor kurang beruntung, termasuk orang Yaman, Suriah, dan Sudan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement