Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pulau Onrust, Lokasi Karantina Haji hingga Jenazah Dikubur Serampangan

Arief Setyadi , Jurnalis-Rabu, 03 Mei 2023 |08:03 WIB
Pulau Onrust, Lokasi Karantina Haji hingga Jenazah Dikubur Serampangan
Pulau Onrust (Foto: Ist/Doddy Handoko)
A
A
A

PULAU Onrust berawa di kawasan Pulau Seribu, pernah menjadi lokasi tempat pemberangkatan jamaah haji Indonesia menuju Arab Saudi pada masa penjajahan Belanda yang dikenal sebagai embarkasi. Dari sana, pemberangkatan jamaah dilakukan melalui jalur laut.

Ada tiga pulau yang mengelilingi Pulau Onrust. Pertama, Pulau Bidadari, Pulau Kelor dan Pulau Cipir atau Pulau Kayangan. Tahun 1911 sampai tahun 1933 Pulau Onrust menjadi Karantina Haji. Sebagaimana tertuang dalam website puskeshaji.depkes.

Dalam tulisannya, Budayawan Betawi, Alwi Shahab menyebut sekitar 3.500 jamaah haji ditampung untuk pemeriksaan kesehatan. Jamaah yang ditampung di pulau berasal di seluruh Nusantara.

Setibanya di pulau yang luasnya sekitar 7,5 hektare itu dari Cipir, mereka menjalani karantina diawali dengan melakukan pemeriksaan kesehatan. Ada enam petugas kesehatan Belanda turut menangani jamaah haji.

Sementara jamaah yang meninggal dunia dimakamkan secara sederhana. Bahkan, dikubur di sembarang tempat dan sama sekali tidak memperhitungkan arah kiblat.

Sisa reruntuhan bangunan barak asrama haji di Pulau Onrust masih bisa ditemui. Sedangkan di Pulau Cipir, masih ada bangunan bekar rumah sakit karantina haji.

Rumah sakit itu berfungsi pada tahun 1911 hingga 1933. Memang pulau ini tempat karantina penyakit menular yang terbawa jamaah haji.

Bisa dibuktikan dari reruntuhan barak karantina haji ( Pilgrim Quarantine Barracks ) yang di bangun tahun 1911. Ada 35 unit barak, setiap barak menampung 100 jamaah haji.

Nama Onrust sendiri berasal dari bahasa Belanda yang artinya "tanpa Istirahat" atau sibuk. Penduduk setempat menyebutnya pulau kapal, karena pada abad 17 -18 pulau ini sangat sibuk disinggahi banyak kapal VOC.

Pulau Onrust juga berfungsi sebagai tempat perbaikan dan pembuatan kapal. Bahkan, oleh Belanda pernah difungsikan sebagai Pangkalan Angkatan Laut pada 1848.

Namun, hancur akibat gelombang tsunami letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Lokasi karantina haji pun dipindahkan ke Pelabuhan Tanjung Priok pada 1933.

Pulau Onrust kembali dimanfaatkan sebagai Rumah Sakit Karantina bagi penderita penyakit menular pada masa awal kemerdekaan hingga awal 1960. Rumah sakit di bawah pengawasan Departemen Kesehatan RI.

Setelah itu, Pulau Onrust dimanfaatkan untuk menampung gelandangan dan pengemis serta untuk latihan militer pada 1960 sampai 1965. Hingga akhirnya terjadi penjarahan besar besaran di Pulau Onrust pada 1968.

Artikel ini pernah ditulis Doddy Handoko

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement