JAKARTA - Kasus pembunuhan tragis ibu dan anak yang terjadi di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat masih menjadi misteri. Pasalnya, kasus yang berlangsung lebih dari 2 tahun ini polisi belum bisa menangkap pelaku.
Ahli forensik wanita Indonesia, Kombes Sumy Hastry Purwanti sudah melakukan autopsi yang kedua dan memberikan pemaparan mengenai petunjuk atas hasil autopsi namun pelaku kunjung belum ditemukan.
BACA JUGA:
“Kalau sebagai pekerjaan saya (ahli forensik), untuk menyajikan data dan alat bukti sudah selesai, DNA sudah, tapi tidak ada yang cocok, dari saksi juga tidak ada yang cocok, kita cari garis keturunan ibu, ternyata belum dikerjakan, saya juga punya jam kematian loh, karena sudah dilakukan autopsi dan olah TKP, di TKP sudah ditemukan dua DNA yang asing,” ujar Hastry dikutip di Podcast Deddy Corbuzier, Rabu (10/5/2023).
Hastry sudah menjalankan tugasnya sebagai ahli forensik dengan baik namun, pihak kepolisian masih sangat lambat dalam menangani kasus ini sehingga masih menjadi misteri.
Sementara itu, Hastry terus diminta untuk mencari pelaku oleh netizen. Bahkan, ia juga sempat didatangi korban lewat mimpi.
"Aku gak tahu sih gimana caranya untuk mempercepat ini, karena ya, saya tersiksa sama kasus Subang ini, sampai datang dalam mimpiku, " tutup Hastry
Diketahui, warga Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang digegerkan penemuan dua mayat di dalam bagasi mobil Alphard, Rabu (18/8/2021) silam.
Pihak kepolisian yang mendapatkan laporan langsung datang ke lokasi kejadian. Polisi yang datang ke TKP langsung menuju mobil Alphard tempat ditemukannya korban.
Saat bagasi mobil dibuka, ternyata di dalamnya terdapat dua korban yang tak lain ibu dan anak gadisnya dengan kondisi tak berbusana dan luka parah di bagian kepala.
Keluarga korban yang datang ke lokasi kejadian pun histeris saat polisi mengevakuasi kedua korban. Kedua korban tersebut, yaitu Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu.
(Fahmi Firdaus )