Kent mengaku, perbaikan flyover Pesing menjadi perhatiannya karena banyak laporan masyarakat kepada dirinya yang resah dengan kondisi jalan. Di mana, jalan yang dibangun pada 2002 itu sudah banyak lubang dan rawan kecelakaan.
"Flyover Pesing ini selalu menjadi perhatian saya dari sejak dulu. Karena banyak sekali laporan masyarakat terkait jalan rusak disana, selain kecil, banyak juga lubangnya hingga bisa menghambat lajunya kendaraan, rawan kecelakaan dan sering membuat macet parah," ketus Kent.
Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI menambahkan, dari keterangan dari kontraktor, proses pengerjaan Flyover Pesing dengan total panjang 1.580 meter akan memakan waktu sekitar dua bulan. Selama pengerjaan, lalu lintas di lokasi akan dilakukan sistem buka tutup.
Dengan dilakukan perbaikan, diharapkan pengendara bisa melintas flyover Pesing dengan aman dan nyaman. Kendati, pihaknya mengimbau pemotor tidak melintas di flyover Pesing karena sangat berbahaya.
"Mudah-mudahan perbaikan jalan layang ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang tiap hari lalu lalang melalui jalan layang ini. Saya juga mengimbau pengendara sepeda motor agar jangan melintas di Flyover Pesing karena sangat berbahaya. Selain jalannya sempit, angin di atas pun sangat kencang, jadi sangat berbahaya dan fatal karena sering terjadi kecelakaan," katanya.
Kepada masyarakat Jakarta, Kent mengimbau untuk tidak sungkan melaporkan ke dirinya jika menemukan persoalan pada pembangunan yang meliputi pekerjaan umum, perumahan dan gedung pemerintah daerah, tata ruang, pengawasan dan penertiban bangunan, pertamanan dan pemakaman, kebersihan, pengelolaan lingkungan hidup daerah.
"Sekuat tenaga akan saya layani secara maksimal apa yang menjadi keluhan-keluhan masyarakat DKI Jakarta," katanya.
(Arief Setyadi )