Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Horor Prajurit Kopassus 18 Hari Hilang di Belantara Papua, Ditemani Tiga Makhluk Gaib

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Rabu, 17 Mei 2023 |08:04 WIB
Kisah Horor Prajurit Kopassus 18 Hari Hilang di Belantara Papua, Ditemani Tiga Makhluk Gaib
Prajurit Kopassus. (Foto: Dok Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA – Seorang prajurit Kopassus yang sempat bertugas di Papua menceritakan pengalaman mistisnya. Cerita Selvanus (bukan nama sebenarnya) itu dikutip dari buku 'Kopassus untuk Indonesia', tulisan Iwan Santosa dan E.A Natanegara.

Selvanus kala itu ditempatkan sebagai komandan pos di Timika yang waktu itu sangat rawan karena keberadaan pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Kelly Kwalik dan Thadeus Yogi.

Selvanus mendapat pemerintah untuk menggerebek markas OPM yang berjarak enam hari jalan kaki dari markas Selvanus. Tim mulai berangkat ke lokasi pada bulan Oktober yang juga musim penghujan.

 BACA JUGA:

Saat hari kelima, mereka bertemu sungai dengan arus yang sangat deras. Mereka pun memutuskan untuk menyeberang dengan menggunakan tali.

"Kebetulan saya jago renang. Jadi ketika saya lihat ada prajurit yang masuk ke pusaran air, saya juga ikut masuk dan menyelam," ucapnya.

Namun sampai suatu titik, sungai itu hilang dan menjadi air terjun. Selvanus pun menepi di tengah hutan Papua yang berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut.

"Lima orang sudah menyeberang, tiga belum menyeberang dan saya hanyut bersama si Kopral. Ini adalah satu-satunya motivasi saya untuk bertahan dan mencari Kopral itu," ujarnya.

 BACA JUGA:

Saat ia mencari prajurit tersebut, Selvanus tidak dapat kembali pulang. Dia pun tersesat di dalam hutan belantara.

"Di kepala saya, saya harus mencari arah ke Timika untuk melapor ke komandan dan melanjutkan mencari anak buah yang hilang," tuturnya.

Saat hari keenam, Selvanus sudah berada di ambang sadar. Semua perlengkapan termasuk sepatunya hanyut dibawa arus sungai yang deras.

"Hari keenam itu saya sudah melihat alam lain. Saya mulai mengobrol dan berkomunikasi. Mungkin itu hanya halusinasi saja. Namun anehnya, saya masih terus bisa berjalan, bahkan sampai hari kesebelas dan berhasil menyeberangi sungai dengan lebar 200 meter sebelum tiba di Timika.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement