JAKARTA - Markas besar (Mabes) TNI membentuk tim khusus guna memburu pelaku penyebar hoaks Panglima TNI Deklarasi Anies Presiden.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengungkap, tim khusus tersebut terdiri dari Staf Intelijen (Sintel) TNI, Kepala Badan Pembinaan Hukum (Babinkum) TNI, Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI, Pusat Penerangan (Puspen) TNI, dan Satuan Siber (Satsiber) TNI.
"Sintel TNI, Kababinkum, Puspom TNI, Puspen, SatSiber, membentuk tim khusus memburu pelaku utama tersebut," kata Julius kepada wartawan, Jumat (19/5/2023).
Diketahui, video deklarasi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kepada Anies Baswedan beredar di sosial media. Markas Besar TNI (Mabes TNI) pun menegaskan bahwa unggahan di kanal YouTube Menara Istana itu adalah hoaks.
Akun Youtube itu mengunggah video dengan judul 'Dipimpin Langsung Panglima Yudo Margono!! Ribuan TNI Resmi Deklarasikan Anies Presiden 2024'.
"Video berdurasi delapan menit dan tiga detik, dipastikan merupakan informasi bohong atau hoaks," bunyi keterangan pers Mabes TNI melalui autentikasi Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Aidil, dikutip, Jumat.
Aidil mengatakan, video itu menggabungkan tiga peristiwa di tempat dan waktu yang berbeda, yaitu kegiatan Laksamana Yudo Margono beserta prajurit TNI AL dari korps marinir di JICT Tanjung Priok pada 23 November 2020, video prajurit TNI AD, serta video kegiatan Anies Baswedan di Kopassus pada 9 November 2019.
Mabes TNI meminta kepada pemilik akun Youtube Menara Istana untuk segera menjelaskan kepada publik dan menyampaikan permohonan maaf kepada TNI.
"TNI juga meminta Menara Istana menghapus video tersebut," katanya.
Terakhir, TNI berharap, masyarakat lebih jeli dan hati-hati dalam mengonsumsi informasi yang beredar di sosial media.
(Arief Setyadi )