Jaga Ekosistem Alam, Pj Gubernur DKI Lepas Ratusan Burung di Monas
JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melepaskan ratusan burung berbagai jenis saat perayaan lebaran Betawi di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu, (21/5/2023).
Heru didampingi oleh Walikota se-Jakarta Raya saat pelepasan burung tersebut. Nampak, pelepasan burung itu dilakukan serentak setelah diberikan aba-aba. Awalnya burung itu berada di dalam kandang sebelum dilepaskan
Dia mengatakan setidaknya ada 596 burung yang dilepas liarkan. Kata Heru, pelepasan burung tersebut adalah simbol menjaga ekosistem alam.
"Ini kita melepas burung 596, itu makna paling dalam hidup kita," ujarnya.
Selain itu, Heru beserta pejabat yang hadir juga menanamkan Pohon di sekitar lokasi Monas. Kata Heru ini penanaman pohon ini adalah untuk menjaga kelestarian alam.
"Ekosistem, kita manusia tak lepas dari ekosistem, ada pohon ada kehidupan, hari kita wajib lestari alam kita yang penuh perubahan iklim," ucapnya.
Dia menekankan kepada para pejabat hari akrab dengan perubahan iklim. "Pemda harus akrab dengan perubahan iklim, harus saya camkan kepada pejabat di camkan di jiwa kita di tubuh kita," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Heru Budi Hartono menuturkan lebaran Betawi merupakan bagian dari perayaan Idul Fitri 1444 hijriah. Oleh sebab itu, ia pun bersukacita merayakan lebaran Betawi ini.
"Sekaligus ajang perekat silaturahmi masyarakat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta," ujarnya saat perayaan lebaran Betawi di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu, (21/5/2023).
Lebaran Betawi ini bertemakan 'Betawi Kompak, Jakarta Sukses, Indonesia Maju. Kata Heri, tema tersebut bermakna menekankan pentingnya solidaritas dan kekompakan masyarakat Betawi bersama warga Jakarta dalam mencapai kesuksesan pembangunan Ibukota yang berkontribusi pada kemajuan Indonesia.
"Jakarta kan bertransformasi menjadi kota di displace secara global setelah tidak lagi menjadi ibu kota negara. Kita semua selaku warga jakarta harus kompak jangan adalagi perselisihan," katanya.
(Fakhrizal Fakhri )
