Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cincin Ikonik Saturnus Terancam Menghilang di Masa Depan, Ada Apa Gerangan?

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 25 Mei 2023 |13:02 WIB
Cincin Ikonik Saturnus Terancam Menghilang di Masa Depan, Ada Apa Gerangan?
Cincin ikonik Planet Saturnus (Foto: NASA/ESA)
A
A
A

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa cincin itu bisa hilang dalam 100 juta tahun.

"Kami telah menunjukkan bahwa cincin masif seperti Saturnus tidak bertahan lama," terang Paul Estrada, ilmuwan riset di Pusat Penelitian Ames NASA di Mountain View, California, dan salah satu penulis dari ketiga studi tersebut, dalam sebuah pernyataan.

“Orang dapat berspekulasi bahwa cincin yang relatif kecil di sekitar raksasa es dan gas lainnya di tata surya kita adalah sisa-sisa cincin yang dulunya masif seperti milik Saturnus. Mungkin suatu saat di masa depan yang tidak terlalu jauh, secara astronomis, setelah cincin Saturnus dihancurkan, mereka akan lebih terlihat seperti cincin Uranus yang jarang,” lanjutnya.

Para peneliti mengatakan ada kemungkinan bahwa cincin gelap di sekitar Neptunus dan Uranus dulunya lebih besar dan lebih terang, mirip dengan cincin Saturnus sekarang.

Tapi apa yang menciptakan cincin Saturnus? Para ilmuwan masih belum tahu pasti. Tetapi ketidakstabilan gravitasi mungkin menghancurkan beberapa bulan es yang mengorbit planet raksasa, menciptakan cukup bahan untuk ditarik ke dalam cincin bahan yang mengelilingi Saturnus.

Mosaik bulan Saturnus Mimas ini dibuat dari gambar yang diambil oleh pesawat ruang angkasa Cassini NASA selama terbang lintas terdekat bulan pada bulan Februari 2010. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa bulan berbentuk seperti bola atau mengandung lautan air cair.

“Gagasan bahwa cincin utama Saturnus yang ikonik mungkin merupakan fitur terbaru tata surya kita telah menjadi kontroversi, tetapi hasil baru kami melengkapi trifecta pengukuran Cassini yang membuat temuan ini sulit dihindari,” ungkap peneliti Jeff Cuzzi, peneliti utama. di NASA Ames dan rekan penulis makalah penelitian Saturnus yang muncul di Science Advances, dalam sebuah pernyataan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement