Lebih lanjut, ia menegaskan menolak adanya politik identitas yang melibatkan organisasi PBNU. Terlebih politik identitas yang menjual agama Islam demi kepentingan pribadi, mencari simpatisan agar memperoleh suara di tahun politik nantinya.
"Jadi kami tidak mau ada kompetitor pilih orang NU. Kita tidak mau itu, kalau mau bertarung harus dengan tawaran rasional, ini yang kami harapkan,” tegas dia.
(Fakhrizal Fakhri )