JAKARTA – Presiden Ir Soekarno menyampaikan pidato singkat di hadapan ratusan ribu orang di Lapangan Ikada, Jakarta, sebulan setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, tepatnya pada 19 September 1945.
Rapat ini sebelumnya direncanakan berlangsung pada 17 September 1945, tepat 30 hari pasca-kemerdekaan. Namun, munculnya ancaman dari tentara Jepang dan Sekutu membuat rapat diundur menjadi dua hari kemudian. Meski tentara Jepang telah melarang rapat akbar tersebut, rakyat tetap datang dengan berapi-api.
Saat itu, rakyat sabar menunggu sejak pagi sampai menjelang sore sambil menyanyikan lagu yang membakar semangat. Salah satunya adalah lagu berjudul 'Darah Rakyat'. Mereka rela berada di bawah terik matahari Kota Jakarta.
Kala itu, rakyat meneriakkan yel-yel untuk membakar semangat. Terlihat juga tentara Jepang berseragam lengkap melakukan penjagaan ketat sehingga suasana tegang serta mencekam kental terasa.
Kendati demikian, rakyat sama sekali tidak gentar. Sebagian rakyat bahkan membawa senjata tajam seperti bambu runcing, keris hingga batu yang diselipkan di kantong pakaian mereka.