Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Heroik Kopassus di Timor Timur, Halau Fretilin dengan Sebilah Pisau di Tangan

Nanda Aria , Jurnalis-Senin, 12 Juni 2023 |04:53 WIB
Kisah Heroik Kopassus di Timor Timur, Halau Fretilin dengan Sebilah Pisau di Tangan
Ilustrasi/ Doc: Okezone
A
A
A

 

JAKARTA - Timor Timur, sebuah wilayah yang saat ini dikenal sebagai negara Timor Leste telah menyimpan banyak kisah pertempuran epik Kopassus.

Selama wilayah tersebut masih menjadi provinsi ke-27 Republik Indonesia, terjadi berbagai peristiwa pertumpahan darah. Peristiwa yang bermuara pada referendum yang memisahkan Timor Leste dari Indonesia pada tahun 1999.

 BACA JUGA:

Berikut kisah heroik pasukan Kopassus di Timor Timur:

1. Berjuang dengan sebilah pisau di tangan

Kisah ini dilansir dari laman resmi Kopassus, yang menceritakan perjuangan Pratu Suparlan melawan pasukan Fretilin di Timor Timur pada tahun 1983.

Tengah berpatroli di daerah yang rawan, sepasukan kecil TNI Nanggala pimpinan Letnan Poniman Dasuki dihadang oleh sayap militer terlatih Timor Timur (Fretilin) dengan bersenjata lengkap.

 BACA JUGA:

Terjadilah pertempuran tak imbang yang menggugurkan satu persatu pasukan kecil, yang dimangsa oleh peluru ratusan pasukan Fretilin. Prajurit yang masih bertahan diperintahkan untuk meloloskan diri ke celah bukit.

Namun menyadari sedikit waktu yang tersisa, Pratu Suparlan memilih untuk maju tak gentar melawan musuh. Ia membuang senjatanya dan mengambil senapan mesin milik rekan yang gugur, namun masih diserbu dengan rentetan peluru yang mengoyak tubuhnya.

Meski bercucuran darah, prajurit Suparlan tidak roboh dan mengambil pisau komandonya. Kemudian ia berlari menghabiskan Fretilin ke tengah semak belukar, dan akhirnya menyingkirkan pasukan militer komunis itu.

2. Selamat dari Ledakan Granat di Operasi Seroja Timor Timur

Diambil dari Okezone.com, kisah ini menceritakan seorang Operator Radio Peleton 2 Kompi B Nanggala V Kopassandha (Kopassus), Mayor Hermintoyo pada saat Operasi Seroja di Palagan Timor (6 Desember 1975). Saat itu ia diterjunkan dari pesawat C-130 Hercules TNI AU untuk merebut Dili.

Mantan Kopassus ini mengaku sudah siap mati menjelang operasi tersebut, mengingat banyak rekannya yang gugur ketika bertugas di tempat yang dituju.

Sesampainya di Timtim bersama pasukan baret merah yang lain dengan cara terjun payung, parasit yang digunakannya telah bolong ditembaki peluru pasukan Tropaz. Usai menyangkut di tiang listrik kabel bertegangan tinggi, ia menembaki rumah yang menjadi markas Fretilin dengan senjata AK-47.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement