Bagi Kaisar telah cukup jika Sang Prabhu mengakui kesalahannya. Sejak itu Sang Prabhu mengirim utusan dengan membawa upeti kepada Kaisar, dua tahun sekali, kadang-kadang dalam setahun dua kali. Utusan Kaisar yang sering berkunjung ke Majapahit ialah Cheng Ho dan Wu Pin.
Sehabis perang Paregreg muncul tuntutan atas Palembang oleh Raja Malaka yang bernama Megat Iskandar Syah. Dalih tuntutannya agar memperoleh dukungan dari Kaisar Cina dan dilakukan atas perintah Kaisar.
Untung bahwa Kaisar mendengar tentang adanya tuntutan itu. Hal itu disampaikan kepada Raja Majapahit, disertai ucapan: 'Seandainya tuntutan itu atas perintah saya, sudah pasti saya akan mengeluarkan perintah terbuka. Oleh karena itu Sang Raja tidak usah takut. Jika ada orang jahat yang menyalahgunakan nama saya, jangan segera dipercaya.'