Pada waktu itu secara resmi Palembang ada di bawah kekuasaan Majapahit, namun dalam kenyataannya diperintah oleh Cina-cina dari Kanton yang berkuasa di situ, karena Majapahit tidak cukup mempunyai orang yang dapat mewakili Majapahit di Palembang.
Hal itu terjadi pada tahun 1397, ketika ibukota Suwarnabhumi dipindahkan ke Kukang (Palembang), setelah dikalahkan oleh Majapahit.
Lalu mengapa Raja Malaka berani melancarkan tuntutan atas Palembang, jawabnya ialah karena pada waktu itu Majapahit di bawah pemerintahan Wikramawardhana terlalu lemah akibat Perang Paregreg.