Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dokter Temukan Infeksi Bakteri di Darah David Pasca-Penganiayaan Mario

Ari Sandita Murti , Jurnalis-Kamis, 06 Juli 2023 |12:31 WIB
Dokter Temukan Infeksi Bakteri di Darah David Pasca-Penganiayaan Mario
Sidang Mario Dandy. (Foto: Tangkapan layar)
A
A
A

JAKARTA - Dokter RS Medika Permata, dr. Aisyah Anofi menjelaskan tentang kondisi David Ozora (D) saat baru tiba di ruang IGD RS Medika Permata pada 20 Februari lalu dan dilakukan visum et repertum. Hasilnya ditemukan infeksi bakteri pada darah D.

Aisyah mengatakan, saat pertama kali dilakukan pemeriksaan pada D, pihaknya melakukan penilaian pada kondisi D yang tidak sadarkan diri dengan skala klinisnya atau disebut BCS bernilai 10. D merespons panggilan dengan membuka mata, lalu bersuara dengan kata-kata yang tak jelas, dan dapat menghalau gerakan.

Setelah itu, dia sebagai dokter umum lantas memberikan penanganan awal, pemeriksaan lanjutan seperti dengan laboratorium hingga CT Scan, dan menyarankan untuk dilakukan rawat inap ICU.

 BACA JUGA:

"Dari hasil lab. ditemukan bakterial infection atau infeksi bakteri pada darah korban. Kemudian pada CT Scan hasilnya tidak ditemukan kelainan pada otak ataupun pendarahan di dalam otak, atau tidak ditemukan keretakan, kita sebutnya patah tulang di tengkorak. Ditemukan bekuan darah di bagian bibir dan tampak penebalan dinding pada sinus," ujar Aisyah di persidangan, Kamis (6/7/2023).

"Untuk otaknya sendiri keliatan tidak di CT Scan?" tanya hakim.

"Kalau di CT Scan tidak ada tampak kelainan, kelainan hanya pada bekuan darah di bibir dan penebalan pada sinus," tutur Aisyah lagi.

 BACA JUGA:

Saat ditanyakan apakah D dalam kondisi pingsan atau koma saat diperiksa, Aisyah menerangkan, dalam bahasa kedokteran D mengalamai Delirium atau penurunan kesadaran. Kondisi kesadaran D saat baru pertama kali diperiksa itu memiliki nilai 10.

"Pertama kali korban datang, respons pada matanya saya suruh buka mata, buka mata, kemudian kalau tidak saya panggil menutup mata jadi ini E-nya nilanya 3. Kemudian verbal, bicara tapi tidak jelas, hanya kata-kata, ini V-nya 3, lalu motoriknya bisa menghalau dengan bila diberikan nyeri, ini M-nya 4, ditotalkan semuanya 10, kita sebut di bidang kedokteran Delirium atau penuruan kesadaran," jelas Aisyah.

Aisyah mengungkapkan, saat D berada di ruang rasat inap, dia pun ditangani oleh dokter spesialis, bukan lagi ditangani olehnya. Namun, dia sempat melihat catatan rekam medis D yakni mengalami penurunan kesadaran di hari ketiga dengan nilai BCS 7.

"Pasien dirujuk 22 Februari dengan kondisi, diharapkan selama perawatan di Medika kondisi pasien membaik dengan pengobatan, akan tetapi di hari ketiga kondisi pasien makin memburuk dari dokter RS merujuk ke rumah sakit yang ada MRI-nya, kebetulan di RS kami tak ada MRI," kata Asiyah.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement