Iip menuturkan, laporan yang diterima tim investigasi ketika itu hanya berbentuk lisan. Semua laporan masuk ke perseorangan tim investigasi.
"Artinya ada yang ke MUI, Kesbangpol, TNI, Polri, pas kumpul diinventarisasi, karena waktunya sangat singkat kita putuskan pembahasan berkaitan dengan itu, keresahan di medsos," tuturnya.
Iip menegaskan, laporan masyarakat soal bunker dan gudang persenjataan tersebut tidak disertakan ke Kemenkopolhukam. Sebab, pihaknya tidak memiliki data.
"Gak berani kalau belum punya datanya," tegasnya.
Disinggung soal keberadaan tempat ibadah umat Yahudi atau Sinagoge, Iip juga mengaku tidak mengetahuinya mengingat tim investigasi belum sempat bertolak ke Al-Zaytun.
"Belum pasti, apalagi belum pernah ke sana, jadi saya tidak bisa menjelaskan apa-apa, karena faktanya tidak tahu, baru laporan-laporan aja," tandasnya.
(Awaludin)