JAKARTA- Menguak asal usul naga,makhluk mitologi terkenal yang diyakini nyata zaman dahulu menarik untuk diulas. Seperti diketahui, naga dikenal dari Amerika, Eropa, India hingga China. Mereka memiliki sejarah yang panjang dan kaya dalam berbagai bentuk.
Adapun, kata 'naga', pertama kali masuk ke bahasa Inggris pada abad ke-13, berasal dari bahasa Latin 'dracōnis' dan bahasa Yunani 'drakōns'.
Salah satu penggambaran paling awal menggambarkan naga sebagai ular raksasa dalam mitologi Timur.
Menguak asal usul Naga,makhluk mitologi terkenal yang diyakini nyata zaman dahulu menurut Scott G. Bruce dalam bukunya untuk “The Penguin Book of Dragons” menjabarkan naga dianggap seperti hewan mitos lainnya, terkadang berguna dan melindungi, di lain waktu berbahaya dan berbahaya.
Selain itu, di Eropa pada abad pertengahan, naga digambarkan sebagai makhluk dengan sayap dan ekor berduri seperti api yang bernapas. Secara umum, di Timur Tengah, ular berukuran besar dan mematikan acap kali dianggap sebagai lambang prinsip kejahatan.
Apabila membahas mengenai bentuk naga sendiri, sejak awal bentuk naga sudah sangat bervariasi. Salah satu jenis naga yang cukup dikenal adalah Naga Kasdim Tiamat, yang digambarkan memiliki empat kaki, tubuh bersisik, dan sayap. Sedangkan dalam Kitab Wahyu, naga disebut "ular tua" yang berkepala banyak.
Jika di Timur Tengah naga dianggap jahat, berbeda dengan mitologi Asia Timur, yang justru memandang naga sebagai makhluk yang dermawan. Sejak Zaman Kuno, naga menjadi lambang keluarga kekaisaran. Lalu, pada 1911, gambar naga turut menghiasi bendera Tiongkok.
Sedangkan di Jepang, legenda naga sangat terkait dengan naga Cina, bahkan menggunakan kata serapan kalimat Tiongkok untuk nama naga. Diyakini bahwa biksu Buddha dari seluruh Asia mengirimkan legenda naga dan ular dari mitologi Buddha dan Hindu ke Jepang, meskipun ada beberapa contoh naga asli yang dijelaskan dalam teks kuno seperti Kojiki dan Nihongi.
(RIN)
(Rani Hardjanti)