Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Jagawana di Pintu Gerbang Ujung Bengkulu

Demon Fajri , Jurnalis-Minggu, 06 Agustus 2023 |15:54 WIB
Cerita Jagawana di Pintu Gerbang Ujung Bengkulu
Jagawana di Bengkulu (Foto: Okezone/Demon)
A
A
A

9.829 Baby Tree Ditanam di HKm dan HTR

Hutan desa ini menjadi benteng terakhir daerah tangkapan air dan menjadi mitigasi perubahan iklim di Kabupaten Bengkulu Selatan, khususnya. Masyarakat di daerah ini mulai sadar pentingnya memulihkan dan melestarikan kawasan hutan di tempat mereka.

Program penanaman bibit pohon atau kenal baby tree menjadi salah satu dari upaya mempertahankan hutan, dengan sistem agroforestri. Dengan iklim dan topografi di daerah mereka cocok ditanami baby tree durian, jengkol dan pinang.

Upaya pengembalian kawasan hutan itu pun mendapatkan dukungan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Ketahun, Bengkulu dengan menyalurkan Bibit Kebun Rakyat (BKR) sebanyak 30.000 batang bibit.

Bibit itu dibagikan ke 232 petani yang tergabung dalam anggota kelompok Tani Maju Bersama dan Koperasi Harapan Bersama. Untuk menjamin penanaman bibit ini dibangun komitmen bersama masyarakat.

Itu guna memastikan bibit tersebut dapat tumbuh di lahan HKm dan HTR yang dikelola masyarakat. Mereka ditantang dan harus membuktikan jika bibit yang ditanam dipelihara dan dirawat dengan baik.

Bagi masyarakat yang berkomitmen. Mereka diberi insentif dana penanaman dan perawatan bibit dengan durasi tiga tahun dengan nilai Rp70 ribu per batang. Dukungan dari Jejak.in-Carbon Management Platform yang menghubungkan para donatur peduli lingkungan.

Pemberian insentif ini dimulai tahun 0 atau selesai tanam hingga tahun ke 3. Petani akan merawat dan memelihara pohon yang mereka tanam. Itu dibuktikan dengan monitoring yang dilakukan tim.

Pada tahap awal, 25 petani berkomitmen ikut program baby tree dan bersedia dimonitoring untuk memastikan bibit yang mereka tanam tumbuh dengan baik. Mereka menanam 9.829 pohon di areal HKm dan HTR di atas lahan luas 39,3 Ha.

Dari 25 petani ini 14 diantaranya telah selesai menanam dan dimonitoring dan menerima bantuan insentif senilai RP111 juta. Penyaluran dana tersebut untuk memastikan bibit yang ditanam bisa tumbuh dengan baik dan bisa berbuah pada masanya.

Bakron, salah satunya. Dia telah menanam baby tree sebanyak 423 batang di atas lahan seluas 2 Ha. Mulai dari durian, jengkol dan pinang. Lima persen dari bibit pohon itu dipasang QR Code scan ini tidak lain untuk dilakukan monitoring.

''Umur baby tree di lahan saya 5 bulan. Dari 423 pohon yang ditanam itu 5 persennya dipasang QR Code scan ini untuk dilakukan monitoring,'' sampai Bakron, anggota HTR Harapan Bersama, Desa Air Tenam, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement