JAKARTA - Prabu Jayabaya, penguasa Kerajaan Kediri di masa lalu, tidak hanya dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana. Ia juga dikenal sebagai seorang yang memiliki kemampuan meramal masa depan, terutama terkait kondisi Pulau Jawa.
Kekuatan ramalannya begitu kuat sehingga beberapa di antaranya disebutkan dianggap telah terbukti benar sejalan dengan waktu.
Ramalan Jayabaya tertuang dalam berbagai serat, di antaranya Serat Jayabaya Musarar dan Serat Pranitiwakya. Salah satu episode menarik dari kisah Jayabaya adalah saat ia menerima bimbingan dari seorang ulama bernama Maolana Ngali Samsujen, yang menurut catatan Soedjpto Abimanyu di buku "Babad Tanah Jawi", memberikannya wawasan mengenai kronologi Pulau Jawa, mulai dari era Aji Saka hingga ramalan tentang kiamat.
Menariknya, meski serat ini ditulis di era berkembangnya Islam di Jawa, penulis asli ramalan Jayabaya tetap menjadi misteri. Mungkin, dalam tradisi Jawa kuno, otoritas kata-kata seorang tokoh besar seperti Jayabaya sangat dihargai, sehingga tidak mengherankan jika ramalan tersebut diatributkan langsung kepada sang raja.
Namun, sebelum namanya melambung sebagai peramal, Jayabaya sudah dikenal dalam sejarah Jawa sebagai keturunan Batara Wisnu, leluhur bagi raja-raja Jawa. Kisah-kisah tentang Jayabaya tersebar luas, termasuk dalam karya-karya sastra seperti Babad Tanah Jawi dan Serat Aji Pamasa.