PURWOREJO - Guratan senyum haru tergambar di wajah Napsiyah, penerima manfaat Program Bantuan Pasang Baru Listrik atau BPBL periode 2023. Warga di Kelurahan Baledono, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah tersebut akhirnya dapat merasakan memiliki listrik sendiri.
“Selama ini saya menyalur dari rumah Bapak saya. Sekarang saya tidak perlu menyalur lagi, terima kasih Kementerian ESDM dan PLN," ujar Napsiyah saat dijumpai di kediamannya, Sabtu (13/5/2023).
Khomsatun (38) dan Narsun (61), keduanya warga Desa Pernasidi Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Khomsatun mengaku senang mendapatkan bantuan instalasi listrik gratis ini pada 2022 lalu.
“Bantuan ini meringankan dan sangat membantu. Kalau pasang sendiri juga belum ada uang, belum ada biayanya,” ujar ibu tiga anak ini.
Penerima manfaat BPBL 2022 lainnya yaitu Kusjali Warga Dusun Longkrang, Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. “Saya bersyukur menerima bantuan ini. Sebelumnya, saya menyalur ke rumah anak saya,” ujar Kusjali.
Hal tersebut juga dirasakan Markini yang merupakan warga Desa Bumisari, Kabupaten Purbalingga. Sebelum kehadiran program itu, Markini mendapat aliran listrik dari rumah saudaranya. “Saya pernah bermasalah dengan saudara karena urusan listrik,” tuturMarkini.
Kementerian ESDM bersama dengan DPR RI menginisiasi Program Bantuan Pasang Baru Listrik atau disingkat BPBL untuk memberikan bantuan penyambungan listrik kepada rumah tangga tidak mampu yang belum berlistrik.
Program BPBL yang dimulai pada 2022 lalu merupakan upaya Pemerintah untuk meningkatkan akses listrik ke seluruh wilayah Indonesia sebagai wujud energi berkeadilan dan pencapaian target Rasio Elektrifikasi (RE) 100 persen.
Program BPBL 2022 telah berhasil merealisasikan sambungan listrik gratis kepada rumah tangga tidak mampu sebanyak 80.183, melebihi target yang sebesar 80.000 rumah tangga.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Wanhar dalam acara Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL di Kelurahan Baledono, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo pada Sabtu, (13/05/2023).
Lebih lanjut Wanhar menjelaskan bahwa sesuai hasil Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI pada 22 September 2022, telah disetujui alokasi APBN Tahun 2023 untuk melanjutkan Program BPBL sebanyak 83.000 rumah tangga yang tersebar di 34 provinsi.
Dalam perjalanannya, pada April 2023 telah dilakukan revisi DIPA sehingga jumlah tersebut bertambah menjadi 125.000 rumah tangga yang bersumber dari pemanfaatan sisa anggaran kegiatan lain.
"Pada tahun 2023 Provinsi Jawa Tengah sendiri direncanakan mendapat alokasi sebesar 15.000 rumah tangga penerima BPBL," ujar Wanhar.
Dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi VII H. Abdul Kadir Karding mengatakan pemerintah melalui Kementerian ESDM dan PLN mempunyai cita-cita tidak ada rumah tangga yang tidak punya listrik.
"Itu merupakan tugas negara, negara harus hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu listrik," ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa listrik sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat, selain berfungsi sebagai penerangan, juga berfungsi sebagai energi dalam mengembangkan segala usaha dan aktifitas sehari-hari.
Vice President Penjualan PT PLN (Persero) Rudiana Nurhadian menyatakan bahwa sebagai bentuk dukungan PLN atas rencana pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu, salah satunya dengan pemerataan akses dan percepatan penyediaan tenaga listrik.
Oleh karena itu, PLN bersama mitra kerja akan bergandengan tangan, bersinergi, berkolaborasi dan melangkah bersama melaksanakan tugas mulia dari Kementerian ESDM yakni Program BPBL.
"Program BPBL ini menjadi bukti komitmen PLN untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu dan listrik untuk kehidupan yang lebih baik," ujar Rudiana.
Program BPBL untuk periode 2023 meliputi instalasi tenaga listrik dan biaya pemasangannya, biaya sertifikasi laik operasi, biaya penyambungan baru ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagai pelanggan golongan tarif 900 VA, dan pengisian token listrik perdana senilai Rp100 ribu.
(Agustina Wulandari )