Gus Yahya mengatakan sikap yang dimiliki oleh pemimpinnya itu menegaskan bahwa NU tidak mementingkan suatu golongan atau keluarga. Sebab saat itu memang Soekarno yang terbaik untuk memimpin Indonesia pada waktu itu.
“Maka NU harus selalu berfikir tentang apa yang terbaik di bangsa dan negara ini bukan untuk NU sendiri. Kita tidak peduli dari mana asalnya yang penting yang terbaik untuk bangsa dan negara,” kata Gus Yahya.
(Angkasa Yudhistira)