"Kelainan itu tentu mengganggu karena mereka jadi tidak betah duduk berlama-lama soalnya sakit. Bahkan keponakan saya sampai sekarang usia 26 tahun sudah mempunyai anak tidak bisa naik sepeda karena memang dilarang, takut kalau jatuh terduduk bakal terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan," ujarnya.
Dalam soal ritual, keluarganya sudah tidak melakukan lagi. Keluarganya sudah terputus dengan budaya Kalang. Mereka telah hidup berbaur dengan masyarakat.
"Ya mungkin karena eyang buyut pindah Jogja dan kemudian anak cucu sudah menikah dengan orang non Kalang," ujarnya.
(Qur'anul Hidayat)