BANDUNG - Ridwan Kamil menginginkan agar pesantren dan madrasah memiliki kekuatan ekonominya sendiri. Karena itu, ia mendukung penguatan kemandirian ekonomi pesantren ini dengan berbagai program.
Salah satunya, dia menggelar Mumtaz Festival dan temu bisnis one pesantren one product (OPOP) 2023 di pelataran Masjid Raya Al-Jabbar. Acara tersebut bertujuan untuk mempromosikan sekaligus memperluas pasar UMKM dan koperasi di Jabar.
BACA JUGA:
Ia ingin produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM pondok pesantren dapat menjangkau pasar nasional dan juga global. Dengan jumlah penduduk muslim yang besar di Indonesi bukan tidak mungkin hal itu dapat tercapai.
"Dan suatu hari tidak hanya di Indonesia tapi seluruh dunia. Makanya saya ciptakan berbahasa Inggris (slogannya) itu maksudnya bukan gaya-gayaan, karena suatu hari yang namanya pesantren dan madrasah harus kuat ekonominya bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia," ujarnya.
BACA JUGA:
Adapun, Mumtaz Festival 2023 berlangsung dalam rangka memperingati bulan Muharam dan hari jadi Jabar ke-78. Kegiatan mumtaz festival memamerkan produk UKM zilenial terbaik unggulan Jabar, produk UKM 27 kabupaten dan kota.
Ribuan wisatawan yang datang ke Masjid Raya Al-Jabbar pun tertarik untuk melihat dan belanja berbagai produk UMKM di acara tersebut.
Mumtaz festival 2023 dimeriahkan berbagai kegiatan seperti festival musik religi antarperangkat daerah di lingkungan Pemda Provinsi Jabar.
Selain itu, festival ini juga diisi oleh berbagai penghargaan seperti penyerahan sertifikat halal, penyerahan sertifikat haki, dan penyerahan sertifikat SNI.
Jumlah potensi transaksi dari tahun 2020 hingga 2023 terus mengalami peningkatan. Pada OPOP tahun 2020 dengan peserta 500 ponpes, potensi transaksi sebesar Rp21 miliar.
Sedangkan, transaksi tahun 2021 dengan 1.000 ponpes potensi transaksi mencapai Rp136,5 miliar, dan transaksi tahun 2022 dengan peserta 270 ponpes sebesar Rp42 miliar.
(Nanda Aria)