Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sakit Hati, Veteran KNIL Ini Tolak Tawaran Soekarno Jadi Komandan Cakrabirawa

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Kamis, 31 Agustus 2023 |06:33 WIB
Sakit Hati, Veteran KNIL Ini Tolak Tawaran Soekarno Jadi Komandan Cakrabirawa
Veteran KNIL Kapten Abdul Azis tolak tawaran Soekarno untuk menjadi komanda pasukan Cakrabirawa. (Ist)
A
A
A

KAPTEN Andi Abdoel Azis menolak tawaran Presiden pertama RI, Soekarno untuk menjadi komandan resimen pengawal persiden Cakrabirawa. Alasannya, Andi Azis sakit kecewa lantaran diperlukan seperti seorang kriminal.

Bukan tanpa alasan Soekarno ingin meminang Andi Azis untuk menjadi komandan dari pasukan khusus istimewa Cakrabirawa yang hendak didirikannya. Itu karena Soekarno melihat latar belakang Andi Azis yang cukup gemilang.

Andi Azis jadi salah satu dari dua perwira berdarah Indonesia yang pernah mengenyam pengalaman Perang Dunia II di Front Eropa seperti Marsekal Udara Halim Perdanakusuma, walau pada era kemerdekaan di pihak tentara kerajaan Hindia Belanda (KNIL).

Dikutip dari buku “Untung, Cakrabirawa dan G30S” karya Petrik Matanasi, Andi Azis terbilang satu-satunya orang Indonesia yang mendapat latihan pasukan komando dari Inggris.

Perwira asli Bugis itu dibawa pensiunan asisten residen berkebangsaan Belanda ke negeri kincir angina pada awal 1930an. Dia memasuki Leger School hingga selesai pada 1938.

Niatnya jadi prajurit terhalang pecahnya Perang Dunia (PD) II di Eropa. Dia kemudian masuk Koninklijke Leger (AD Belanda) yang ikut melawan pendudukan Jerman Nazi bersama sejumlah organisasi gerakan bawah tanah Belanda. Andi Azis juga kemudian mampu lolos melarikan diri dari Belanda ke Inggris, hingga mendapat pelatihan komando.

Pasca-PD II, Andi Azis berniat pulang untuk bertemu keluarganya dengan cara, ikut kesatuan KNIL dengan diberi pangkat Letnan Dua yang akan diberangkatkan ke Indonesia dan mendarat di Jakarta, 19 Januari 1946.

Dari sejarah karier singkat Andi Azis itulah, Soekarno berniat meminangnya jadi komandan Tjakrabirawa. Medio 1963, Brigjen Sabur atas utusan Soekarno, mendatangi Andi Azis dan memintanya menghadap Soekarno.

“Ia (Andi Azis) kadung kecewa karena diperlakukan layaknya seorang kriminal dan tidak layaknya prajurit seperti dalam tradisi Bugis, di mana lawan pun sama dihargainya layaknya teman,” tulis Petrik Matanasi dalam buku ‘Untung, Cakrabirawa dan G30S’.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement