Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lepasnya Wilayah Kekuasaan Mataram di Luar Pulau Jawa Pasca Sultan Agung Wafat

Avirista Midaada , Jurnalis-Jum'at, 01 September 2023 |13:48 WIB
Lepasnya Wilayah Kekuasaan Mataram di Luar Pulau Jawa Pasca Sultan Agung Wafat
Sultan Agung Mataram (foto: ist)
A
A
A

KERAJAAN Mataram Islam mulai menunjukkan penurunan kekuasaan setelah masa Sultan Agung berkuasa dan wafat. Perlahan-lahan pergantian kekuasaan Sultan Amangkurat I yang tak lain anak kandung dari Sultan Agung, beberapa wilayah kekuasaan mulai lepas.

Blambangan pada contohnya yang semula di masa Sultan Agung bisa ditaklukkan, konon akhirnya terlepas. Di Blambangan ini adanya serbuan orang-orang Bali sehingga membentuk kerajaan kecil yang berdiri sendiri, dengan raja yang juga menamakan dirinya susuhunan.

Upaya penguasaan wilayah Banten oleh Mataram semasa Sultan Agung pun tak dilanjutkan oleh anaknya. Banten yang aman di belakang Batavia di bawah kekuasaan Belanda, tak pernah mengakui kekuasaan Mataram.

Di luar Pulau Jawa, beberapa daerah yang semasa Sultan Agung memberi hormat mulai menyatakan membelot. Raja Makassar yang sejak tahun 1635 bersekutu dengan Mataram, hendak diterima Sunan hanya sebagai seorang hamba dari sebuah daerah taklukan, sekalipun Raja Makassar itu sendiri tidak pernah mengakui Mataram sebagai pertuanan yang lebih tinggi.

H.J. De Graaf dalam bukunya "Disintegrasi Mataram : di Bawah Mangkurat I" mengisahkan, hanya Palembang yang tetap setia sampai akhir mendukung langkah Kerajaan Mataram di bawah kekuasaan Sultan Amangkurat I. Entah mengapa Palembang masih mendukung dan setia ke Mataram.

Bisa saja berdasarkan tradisi lama, atau karena merasa terancam oleh musuh Mataram, yaitu Banten dan Jambi yang sedang berkembang dengan pesat. Wilayah Jambi sendiri memang masih memberi sembah dan setianya ke Raja Mataram.

Tetapi tidak lama kemudian terdapat suatu aliran yang kuat sekali dalam kerajaan ini, khususnya di kalangan generasi muda, yang ingin memisahkan diri dari Jawa. Di Kalimantan pun nyaris sama. Setelah tahun 1660 tidak terdapat lagi sisa - sisa kekuasaan Mataram, sedangkan Makassar menghargai orang Jawa paling-paling sebagai sekutu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement