JAKARTA- Mengapa Sriwijaya dan Majapahit disebut sebagai negara nasional? Dua kerajaan maritim yang perekonomiannya bergantung pada perdagangan dan pelayaran. Kerjaan ini di Indonesia sempat berjaya pada masanya.
-Sriwijaya
Mengutip berbagai sumber, Sabtu (2/9/2023), kerajaan Sriwijaya diketahui berdiri sejak abad ke-7 SM yang didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayansa. Sriwijaya disebut negara nasional karena dianggap pernah menguasai wilayah yang luas, bahkan hampir seluruh wilayah nasional Indonesia sekarang.
Kerajaan ini berada di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Meski pusat pemerintahannya tidak secara langsung dilewati jalur perdagangan internasional, tetapi jaraknya dari Selat Malaka juga tidak terlampau jauh.
Tidak heran jika kehidupan maritim itu dimanfaatkan oleh Raja Sriwijaya dengan sebaik-baiknya. Hasilnya, Kerajaan Sriwijaya tumbuh menjadi kerajaan maritim yang masyhur setelah mengembangkan perdagangan laut dan angkatan lautnya.
Selain itu, sejak awal berdirinya kerajaan, penguasa Sriwijaya merasa harus melancarkan politik perluasan wilayah, yang dipandang dapat memaksimalkan potensi kemaritiman kerajaan.
Misi ekspansi wilayah Kerajaan Sriwijaya berhasil dilakukan karena pemimpinnya gemar mengarungi lautan dari satu pulau ke pulau lain. Dengan sokongan kekuatan angkatan laut yang mumpuni, wilayah kekuasaan Sriwijaya pun semakin luas.
Kerajaan Sriwijaya dapat menyatukan ribuan pulau yang terpisah dalam satu kekuasaan. Pada masa kejayaannya, Sriwijaya merupakan negara maritim yang masyhur, yang mengontrol perdagangan di jalur utama Selat Malaka dan menjadi pusat penyebaran agama Buddha.
Selain itu, daerah kekuasaannya meliputi Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan sebagian Pulau Jawa dan Kalimantan. Itulah mengapa Moh Yamin menyebut Sriwijaya sebagai negara nasional pertama di Indonesia, karena merupakan penjelmaan negara kesatuan yang pertama di Indonesia.
Kerajaan Sriwijaya merupakan Kerajaan Nasional Pertama di Indonesia selain Kerajaan Majapahit. Kerajaan Tersebut mampu tampil sebagai kerajaan Maritim yang amat tangguh dan disegani di kawasan Asia Tenggara .Untuk mengenal lebih Jauh tentang Kerajaan Sriwijaya ikuti ulasan berikut ini . Untuk mengetahui keberadaan Kerajaan Sriwijaya tidak lepas dari sumber Sejarah yang ditinggalkan.
Adapun Sumber – sumber Sejarah yang dapat mengungkap keberadaan Kerajaan Sriwijaya adalah berupa:
1. Prasasti
Ada Beberapa Prasasti yang merupakan Sumber Sejarah yang menjelaskan tentang Kerajaan Sriwijaya .
a. Prasasti Kedukan Bukit (682 M ) Ditemukan di tepi Sungai Tatang Palembang.
b. Prasasti Talang Tuo (684 M) Di daerah Talang Tuo ,sebelah Barat Palembang.
c. Prasasti Telaga Batu , (tidak berangka Tahun ) dekat Palembang
d. Prasasti Kota Kapur (686 M ),Ditemukan di dekat Sungai Menduk , di Pulau Bangka
e. Prasasti Karang Berahi (tidak berangka Tahun ) ditemukan di tepi sungai Merangin , Jambi Hulu.
f. Prasasti Palas Pasemah ( tidak berangka Tahun ) ditemukan di tepi sungai Pisang ,Lampung Selatan .
Beberapa daerah yang dapat dikuasai oleh Sriwijaya antara lain;
1. Tulang Bawang yang terletak kira-kira di daerah Lampung
2. Daerah Kedah di pantai barat Semenanjung Melayu.
3. Pulau Bangka;
4. Jambi;
5. Jawa Barat;
6. Tanah Genting
7. Kerajaan Kalingga dan Mataram Hindu (Kuno).
-Majapahit
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya, yaitu menantu dari raja Singasari terakhir, Kertanegara yang dinobatkan sebagai raja pada 1293 M dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana. Raden Wijaya meninggal pada 1309 M dan digantikan oleh putranya Jayanegara.
Jayanegara kemudian diteruskan oleh Tribhuana Tunggadewi hingga pada 1350. Setelah itu, dia menunjuk anaknya, Hayam Wuruk sebagai raja dan ditemani Gajah Mada sebagai mahapatih.
Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk, Majapahit berhasil menaklukkan wilayah Nusantara. Gajah Mada meninggal pada 1364 M, sementara Hayam Wuruk meninggal pada 1389 M. Hayam Wuruk digantikan oleh Wikramawardhana yang menjabat selama 12 tahun sebelum wafat pada 1429 M.
Kerajaan Majapahit bergantung pada pertanian dan perdagangan di sektor ekonomi. Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk, Majapahit membangun jalan lalu lintas dan pelabuhan. Barang-barang yang didagangkan oleh Majapahit di antaranya adalah beras, rempah-rempah, dan kayu cendana.
Kerajaan Majapahit meninggalkan berbagai candi sebagai produk kebudayaan, yaitu Candi Panataran, Candi Brahu, Candi Bentar, Candi Bajang Ratu, dan Candi Tikus. Majapahit juga meninggalkan berbagai karya sastra seperti Kitab Negarakertagama, Kitab Sutasoma, Kitab Paraton, dan Kitab Arjunawijaya.
Majapahit pun disebut sebagai kerajaan agraris dan maritim karena menggabungkan kedua kekuatan perekonomiannya, yaitu dari bercocok tanam padi (agraris) dan perdagangan rempah-rempah (maritim). Disebutkan bahwa lokasi Kerajaan Majapahit berada masih termasuk dalam wilayah aliran Sungai Brantas, sungai kedua terbesar di Pulau Jawa. Lebih lanjut, lokasi ini juga dekat dengan muara sungai Bengawan Solo dan pertemuan antara Selat Madura dan Laut Jawa.
Seperti yang tertulis dalam Kitab Negarakertagama, wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit mencakup seluruh wilayah di Indonesia, kecuali Sunda dan beberapa daerah di Semenanjung Malaya. Selain itu, pengaruhnya juga tersebar hingga ke negara-negara lain seperti Filipina, Thailand, Kamboja, China, dan Jepang.
Hal inilah yang kemudian membuat Kerajaan Majapahit dianggap sebagai puncak kejayaan maritim di Nusantara karena berhasil menyatukan Nusantara. Dengan keberhasilannya dalam bidang ekonomi, Majapahit disebut sebagai kerajaan agraris dan maritim.
(RIN)
(Rani Hardjanti)