Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Ritual 7 Hari Cari Kesaktian di Pantai Parangkusumo, Kakek 60 Tahun Tewas

Arief Setyadi , Jurnalis-Senin, 04 September 2023 |05:04 WIB
5 Fakta Ritual 7 Hari Cari Kesaktian di Pantai Parangkusumo, Kakek 60 Tahun Tewas
Korban tirakat cari kesaktian di pantai Parangkusumo (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA – Kematian seorang kakek bernama Jamsari warga Jalan Kartini Pegundan, Desa Kegundan Kecamatan Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah sangat tragis. Ia tewas mengenaskan saat menjalani ritual di Pantai Parangkusumo.

Berikut fakta-faktanya:

1. Ritual Cari Kesaktian

Kakek berumur 60 tahun ini tewas ketika sedang menjalani ritual mencari kesaktian di Kali Mati Pantai Parangkusumo Kalurahan Parangtritis Kretek Kabupaten Bantul, Jawa Tengah.

Peristiwa tersebut bermula ketika korban bersama tiga temannya tiba di Pantai Parangkusumo pada Minggu 27 Agustus 2023 pukul 20.00 WIB lalu. Mereka sengaja datang ke Pantai Parangkusumo untuk menjalani ritual mencari kesaktian.

2. Ditemani 3 Orang 

Menurut Kapolsek Kretek AKP Haryanto, korban melakukan ritual tidak seorang diri karena ditemani 3 orang lainnya. Mereka berempat datang dari daerah yang sama yaitu Pemalang, Jawa Tengah.

"Mereka sudah sepekan menjalani ritual di Pantai Parangkusumo," ujar AKP Haryanto, Minggu 3 September 2023.

Haryanto mengatakan, korban kedapatan meninggal sekira pukul 18.00 WIB. Saat itu, rekan korban tak bisa menyelamatkan nyawanya. Korban langsung drop dan meninggal dunia sebelum dibawa ke rumah sakit.

Korban bersama tiga temannya tiba di Pantai Parangkusumo pada Minggu 27 Agustus 2023 pukul 20.00 WIB lalu. Mereka sengaja datang ke Pantai Parangkusumo untuk menjalani ritual mencari kesaktian.

"Rombongan korban dari Pemalang tersebut terdiri dari 2 orang kakek termasuk korban dan dua orang pemuda,"terang dia.

3. Puasa 7 Hari

Mereka berempat melakukan ritual tirakat di di Kali Mati Pantai Parangkusumo Parangtritis Kretek. Berdasarkan keterangan rekan-rekan korban, korban dalam melakukan ritual salah satunya dengan melaksanakan puasa selama 7 hari atau dalam tradisi Jawa disebut puasa ngebleng.

4. Minum Kelapa Muda

Kemudian, pada Sabtu 2 September 2023 pukul 17.00 WIB korban merasa tidak kuat dan meminta salah seorang rekannya untuk membelikan minum berupa kelapa muda. Korban beranggapan dengan menenggak air kelapa muda murni.

Kondisi badannya kembali fresh. "Setelah itu korban kemudian meminum air kelapa muda murni tersebut," ujarnya Kapolsek Kretek.

Nampaknya, korban tidak menyadari jika air kelapa muda murni mengandung zat yang membahayakan ketika dikonsumsi dalam keadaan perut kosong selama berhari-hari. Usai meminum air kelapa muda tersebut, kondisi korban justru semakin menurun dan sempat tidak sadarkan diri.

"Jadi kalau air kelapa muda murni itu kan ada kayak semacam alkoholnya, tetapi bukan alkohol saya Ndak tahu namanya. Di minum justru fatal akibatnya," kata dia.

5. Korban Pingsan Lalu Meninggal Dunia

Sekitar 15 menit usai meminum air kelapa muda murni, korban pingsan. Salah satu rekan korban kemudian meminta tolong kepada salah satu sopir Jeep wisata di sekitar lokasi kejadian untuk membawa ke rumah sakit.

Namun, belum sampai dibawa ke rumah sakit ternyata korban sudah meninggal. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke pos SAR Linmas Wilayah 3 dan Polsek setempat. Kemudian, anggota SAR, Ditpolairud yang sedang piket langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

"Dari hasil pemeriksaan menyebutkan korban meninggal dunia diperkirakan 1-2 jam. Tidak ada tanda-tanda kekerasan dan tidak keluar cairan dari dubur dan penis," ujar Kapolsek.

Dari hasil penyelidikan disimpulkan jika korban murni meninggal karena nekat puasa 7 hari 7 malam. Daya tahan korban tidak memungkinkan karena sudah berusia lanjut.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement