Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rekam Jejak Letkol Untung hingga Hukuman Mati

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Minggu, 10 September 2023 |06:13 WIB
Rekam Jejak Letkol Untung hingga Hukuman Mati
Letkol Untung ditangkap saat dalam pelariannya. (tangkapan layar Youtube)
A
A
A

JAKARTA - Letkol Untung Sutopo menjadi salah satu dalang pembunuhan 7 pahlawan revolusi dalam peristiwa kelam Gerakan 30 September (G30SPKI).

Sebelum pecah peristiwa G30SPKI, Untung berkarier di dunia militer. Pada masa perang kemerdekaan, Untung bergabung dengan Batalyon Sudigdo yang berada di Wonogiri, Solo.

Selanjutnya Gubernur Militer Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan agar Batalyon Sudigdo dipindahkan ke Cepogo, di lereng Gunung Merbabu.

Kemudian Kusman, nama Untung sewaktu kecil, pergi ke Madiun dan bergabung dengan teman-temannya.

Setelah peristiwa Madiun, Kusman berganti nama menjadi Untung Sutopo dan masuk TNI melalui Akademi Militer di Semarang.

Siapa yang mengira jika tokoh kunci Gerakan 30 September 1965 adalah salah satu lulusan terbaik Akademi Militer. Pada masa pendidikan ia bersaing dengan Benny Moerdani, perwira muda yang sangat menonjol dalam lingkup RPKAD. Mereka berdua sama-sama bertugas dalam operasi perebutan Irian Barat dan Untung merupakan salah satu anak buah Soeharto yang dipercaya menjadi Panglima Mandala.

Untung dan Benny tidak lebih satu bulan berada di Irian Barat karena Soeharto telah memerintah gencatan senjata pada tahun 1962.

Sebelum ditarik ke Resimen Cakrabirawa, Untung pernah menjadi Komandan Batalyon 454/ Banteng Raiders yang berbasis di Srondol, Semarang. Batalyon ini memiliki kualitas dan tingkat legenda yang setara dengan Yonif Linud 330/Kujang dan Yonif Linud 328/Kujang II.

Kelak dalam peristiwa G30S/PKI ini, Banteng Raiders akan berhadapan dengan pasukan elite RPKAD di bawah komando Sarwo Edhie Wibowo.

Setelah G30S meletus dan gagal dalam operasinya, Untung melarikan diri dan menghilang beberapa bulan lamanya sebelum kemudian ia tertangkap secara tidak sengaja oleh dua orang anggota Armed di Brebes, Jawa Tengah. Ketika tertangkap, ia tidak mengaku bernama Untung.

Anggota Armed yang menangkapnya pun tidak menyangka bahwa tangkapannya adalah mantan Komando Operasional G30S. Setelah mengalami pemeriksaan di markas CPM Tegal, barulah diketahui bahwa yang bersangkutan bernama Untung.

Setelah melalui sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) yang kilat, Untung pun dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi di Cimahi, Jawa Barat pada tahun 1966, setahun setelah G30S/PKI meletus.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement