JAYAPURA - Lima jenazah teroris KKB yang tewas dalam kontak tembak dengan aparat keamanan di Dekai, ternyata adalah anak buah Yotam Bugiangge.
Lima anggota KKB yang tewas yaitu Darnius Heluka, Musa Heluka, Man Senik, Yoman Senik dan Kapai Payage.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwilhan) III Kol Czi Ign Suriastawa, mengatakan, lima jenazah KKB yang tewas saat baku tembak dengan Satgas Batalyon Marinir 7 di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan itu, sudah dimakamkan, Sabtu (16/9).
“Lima orang yang tewas itu merupakan anak buah Yotam Bugiangge, desertir TNI yang membelot dan bergabung dengan KKB di wilayah Nduga,” ujarnya.
Dia mengatakan anggota KKB tersebut tewas saat kontak tembak dengan aparat TNI yang sedang melaksanakan patroli lingkungan di Dekai.
"Mereka bukan warga sipil, melainkan anggota KKB dan itu diperkuat keterangan salah satu kepala suku saat melihat lima jenazah di RSUD Dekai, " ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Yotam Bugiangge berasal dari Batalyon Wesem Kowip III Kodam III Ndugama.
"Data sudah dicocokkan dengan data KKB yang dimiliki aparat keamanan gabungan, dan terungkap bila mereka anggota KKB," ujarnya.
Kronologi tewasnya lima anggota KKB itu berawal dari adanya laporan terkait sekelompok orang yang melintas di Kali Brasa dan beberapa orang di antaranya membawa senjata api.
Setelah mendapat laporan tersebut, Kamis (13/9) anggota Marinir TNI AL yang melakukan patroli dan terjadi kontak tembak di sekitar Kali Brasa hingga menewaskan lima KKB teroris tersebut.
Baku Tembak terjadi saat patroli Batalyon Tujuh Marinir Berhasil menemukan jejak Kelompok KKB di kawasan Sungai Brasa melalui pantauan Drone
Dimana KKB dengan membawa sejumlah senjata laras panjang berjalan menuju Pos Satgas PAM Marinir untuk melakukan penyerangan.
Upaya Penyergapan dari Satgas PAM Marinir langsung dilakukan dan kontak senjata tak dihindarkan. Dalam Kontak tembak tersebut Lima Anggota KSTP tewas.
Sejak dibawa ke RSUD Dekai Kamis(14/9) hingga Jumat (15/9) tidak ada warga yang mengambil jenazahnya atau menyatakan diri sebagai keluarga, sehingga aparat keamanan bersama Dinas Sosial Yahukimo memakamkan lima jenazah tersebut.
(Fahmi Firdaus )