Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemimpin Oposisi Korsel Akhiri Mogok Makan Setelah 24 Hari

Rahman Asmardika , Jurnalis-Sabtu, 23 September 2023 |15:43 WIB
Pemimpin Oposisi Korsel Akhiri Mogok Makan Setelah 24 Hari
Pemimpin Oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung. (Foto: Reuters)
A
A
A

SEOUL - Pemimpin oposisi Korea Selatan mengakhiri mogok makan selama 24 hari pada Sabtu, (23/9/2023) kata juru bicara partai, dua hari setelah parlemen memilih untuk membiarkan jaksa memberikan surat perintah penangkapan terhadapnya karena dugaan suap.

Lee Jae-myung, pemimpin Partai Demokrat Korea, akan menjaga jadwal termasuk kehadiran di pengadilan selama dirawat di rumah sakit untuk sementara waktu, kata juru bicara tersebut kepada wartawan.

Jaksa bulan ini meminta surat perintah tersebut dalam penyelidikan atas tuduhan suap terkait proyek pembangunan. Jaksa menuduh Lee meminta sebuah perusahaan untuk secara ilegal mentransfer USD8 juta ke Korea Utara ketika dia menjadi gubernur Provinsi Gyeonggi.

Dia juga dituduh melanggar tugasnya atas kerugian sebesar KRW20 miliar won (sekira Rp232 miliar) oleh perusahaan pembangunan kota ketika dia menjadi walikota kota Seongnam, demikian diwartakan Reuters.

Lee, yang kalah dalam pemilihan presiden Korea Selatan dari Yoon Suk Yeol yang konservatif tahun lalu, membantah melakukan kesalahan, dan menyebut tuduhan tersebut sebagai “fiksi” dan “konspirasi politik”.

Dia memulai protesnya mogok makannya pada 31 Agustus, dengan alasan salah urus perekonomian pemerintah, ancaman terhadap kebebasan media dan kegagalan Jepang dalam menentang pembuangan air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang hancur, dan masih banyak lagi alasan lainnya.

Pemungutan suara mengejutkan yang dilakukan parlemen pada Kamis, (21/9/2023) yang dikendalikan oleh partai Lee, telah menyebabkan keributan di kalangan pendukungnya.

Polisi pada Sabtu menahan seorang pria berusia 40-an yang telah memposting nama lebih dari selusin anggota parlemen di luar faksi partai Lee, menulis “harus mencari senapan sniper di rumah”, kata seorang pejabat di Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu. Polisi akan meminta surat perintah penangkapan terhadapnya karena intimidasi, kata pejabat itu.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement