"Tetapi disaat itu anak saya terlihat kesusahan dalam mengambil napas karena terlihat anak saya berusaha mengambil napas lewat mulutnya sekitar tiga kali seperti orang mendengkur keras," jelas Albert.
"Kemudian anak saya mengalami kejang-kejang yang hebat sampai harus ditidurkan kembali agar tidak mempengaruhi post operasinya," lanjutnya.
Dia mengatakan atas diagnosis mati batang otak itu, pihak rumah sakit sempat menemui dia menyampaikan permintaan maaf.
“Saya tetap meminta pertanggung jawaban dari pihak rumah sakit atas peristiwa yang menimpa anak saya,” pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )