Namun, putri kandungnya Ade Irma Suryana dan ajudannya Kapten Pierre Tendean meninggal. Enam jenderal yang diculik jasadnya dikubur sumut tua kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Berdasarkan sejarah versi Orde Baru menyebutkan, para jenderal disiksa dengan kejam oleh para ‘PKI’ sebelum dikubur. Sejarah itu difilmkan dengan judul ‘Pengkhianatan G30S PKI’ dan diputar secara nasional tiap malam 30 September.
Lokasi pembantaian itu juga dimonumenkan di Lubang Buaya dengan nama Sumur Maut dan Serambi Penyiksaan. Dahulu, kawasan itu hanyalah lahan pohon karet dan sepi dari aktivitas warga.
Sekarang lokasi tersebut sudah jadi salah satu objek wisata sejarah yang sering dikunjungi warga. Ada taman-taman yang asri dan pepohonan rindang. Di sekelilingnya juga sudah banyak rumah warga yang membuatnya tak terlihat horor.
Sumur maut merupakan tempat jasad enam jenderal. Kini, sudah disemen, dicat, diterangi cahaya lampu dan dilengkapi prasasti “Tjita2 perdjuangan kami untuk menegakkan kemurnian pantja-sila tidak mungkin dipatahkan hanja dengan mengubur kami dalam sumur ini”.
Sementara Serambi Penyiksaan diyakini sebagai tempat enam jenderal dihabisi sebelum diseret ke lubang buaya. Di situ kini sudah berdiri patung-patung lilin yang menggambarkan aksi kekerasan terhadap para jenderal. Dibangun juga monumen dengan patung tujuh pahlawan revolusi yang meninggal dalam peristiwa G30S berdiri di bawah burung Garuda.
Menurutnya Anhar, G30S tak lepas dari perang dingin antara Blok Barat dipimpin Amerika Serikat dengan Blok Timur di bawah Uni Soviet. Meski, aktor intelektualnya masih menjadi misteri hingga sekarang.
"Sampai sekarang belum ketemu, tapi saya yakin PKI terlibat dan ambil peranan,” kata Anhar.
“Proses berbagai hal dari tahun 1960-1965 memang tidak bisa disangkal," imbuhnya.
(Arief Setyadi )