JAKARTA - Gunung Ili Lewotolok mengalami dua kali erupsi siang ini. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi mencatat, sejak awal Januari 2023 jumlah letusan Gunung Ili Lewotolok sebanyak 68 kali.
Sementara itu, tercatat siang ini erupsi terjadi pukul 11.47 WITA dan 12.13 WITA. Masing-masing erupsi dengan tinggi kolom 300 letusan meter dan 500 meter di atas puncak.
BACA JUGA:
“Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Rabu, 11 Oktober 2023, pukul 11:47 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 1723 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Stanislaus Ara Kian dalam keterangannya.
Stanislaus pun melaporkan pada erupsi pertama kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 34.4 mm dan durasi 106 detik.
BACA JUGA:
Kemudian, erupsi kedua terjadi pukul 12:13 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 1923 m di atas permukaan laut). “Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 33.4 mm dan durasi 95 detik,” ungkap Stanislaus.
Sementara itu, saat ini status Gunung Ili Lewotolok masih Pada tingkat aktivitas Level II (Waspada). Pada level ini, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
“Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok,” kata Stanislaus.
BACA JUGA:
Stanislaus pun mengimbau untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” imbaunya.
(Nanda Aria)